Sabtu, 20 November 2010

Dunia Masih Menanti Cerita-mu !

Oleh : Muhammad Ilham

"Verba vallent, scripta mannent ..... pembicaraan akan mudah hilang, sementara tulisan akan tetap abadi .. !".

Sekarang, kata Steven Hannard dalam bukunya yang bertitelkan "Post Guttenberg Galaxy : The Fourth Revolution in Means of Production of Knowledge", seluruh pendukung konstruksi pengetahuan seperti telepon, telegraf dan tulisan serta faximile-fotocopy, menyatu dalam suatu eksplosi yang merupakan big bang kedua (big bang pertama adalah ditemukannya tulisan). Big Bang kedua tersebut adalah internet. Internet, lengkap dengan komunikasi elektromagnetoopis via satelit maupun kabel dan didukung oleh jaringan telepon-telefoni yang telah ada dan juga didukung oleh ratusan satelit di "diluar sana". Ummat manusia dalam tahap revolusi ini, dapat berinteraksi oral maupun dengan teks dengan sangat interaktif, keseluruh penjuru-penghujung-sudut dunia ini, tanpa sedikitpun kehilangan interaktifitasnya maupun "sense of live"nya. Alangkah ruginya, bila manusia tidak memanfaatkan kelebihan capaian otak umat manusia ini. Manusia sebenarnya, kata Steven Hannard, diberi kemudahan untuk mengabadikan "isi otaknya" dalam bentuk teks, yang tidak dirasakan oleh manusia dahulu, dan men-share-kannya kepada orang lain.

Sebuah teks atau tulisan dapat menjadikan penulisnya terus hidup diantara umat manusia walaupun jasadnya sudah berkalang tanah. Ia bisa menjadi penambah amal atau bisa menjadi pengundang dosa yang tiada berkesudahan. Lihatlah buku-buku dan tulisan-tulisan itu tetap hidup dan mampu untuk terus berbicara walau sang penulis sedang diam, atau bahkan telah mati sekalipun. Ide yang dibawa diterima oleh banyak manusia dan menjadi titik sentuh yang sangat kuat bagi banyak orang. Dunia masih terus menyaksikan, betapa Kitab Shahih yang disusun oleh Imam Bukhari telah menjadi landasan kokoh kedua terkuat dalam Islam setelah Al-Quran. Imam Bukhari menghabiskan waktu 16 tahun untuk menyusun koleksi ini dan menghasilkan 2.602 hadits dalam kitabnya (9.802 dengan perulangan). Dunia tak akan lupa, diawali dengan buku Der Judenstaat (Negara Yahudi) yang diterbitkan tahun 1896, Hertzl memaparkan visinya tentang negara masa depan Yahudi. Tahun berikutnya ia kemudian mengetuai Kongres Zionis Dunia pertama mendirikan gerakan politik Zionisme yang bertujuan mendirikan negara Yahudi di Tanah Palestina, dan hingga saat ini melahirkan negara Israel yang bergerak membabi buta lakukan pembantaian. Dunia masih saja bercerita, betapa buku Das Kapital yang membahas teori ekonomi politik secara mendalam dan ditulis oleh Karl Marx dalam bahasa Jerman, menjadi landasan teori kapitalis. Buku ini juga merupakan suatu analisis kritis terhadap kapitalisme dan aplikasi praktisnya dalam ekonomi, serta kritik terhadap teori-teori lainnya. Jilid pertamanya diterbitkan pada 1867.

Mungkin kita masih ingat dengan apa yang dikatakan oleh sastrawan pemenang Magsaysay Award, Pramodya Ananta Toer, "orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”
. Teruslah menulis, dan tuangkan ide dalam tulisan. Tinggal pilih, apakah kita akan menyerukan kebaikan, atau terus menerus berteriak melantangkan keburukan. Dan dunia pun masih menanti, apa cerita tentang dirimu dan diriku di masa depan nanti.
(/untuk seorang sahabat/)

Referensi : D. Mahayana (1999) & M. Buana (kompasiana/Agustus 2010)

2 komentar:

Unknown mengatakan...


http://student.blog.dinus.ac.id/sasjepyusufal/2016/11/13/cara-mudah-menyelesaikan-rubik-3x3-untuk-pemula/

BELAJAR BAHASA mengatakan...

artikel menarik