“Negosiasi adalah soal penawaran”, kata Kalla, suatu hari saat dia mulai menggarap Aceh.
“Kalau tak bisa dapat 1 dengan harga 10, anda bisa tawar dengan harga 15, tapi dapat ...2”.
Kalla, dalam banyak soal, adalah seorang pragmatis.
Suatu kali Menteri Hamid pusing oleh banyaknya syarat yang diajukan GAM
di meja perundingan di Helsinki. Dia menelepon Kalla di Jakarta.
“Pernah mengambil kredit di bank?
Apakah kau baca semua syaratnya?”, tanya Kalla.
Seperti halnya bisnis, bagi Kalla, syarat kredit bukan soal pokok.
Yang penting: uang bisa cair, dan bisnis bergulir.
“Hamid, yang penting mereka setuju berada di dalam NKRI.
Apakah kau baca semua syaratnya?”, tanya Kalla.
Seperti halnya bisnis, bagi Kalla, syarat kredit bukan soal pokok.
Yang penting: uang bisa cair, dan bisnis bergulir.
“Hamid, yang penting mereka setuju berada di dalam NKRI.
Yang lain, tak penting,”
kata Kalla.
Dialog pun lancar kembali.
Sumber foto : tempointeraktif.com
Referensi tulisan : vivanes.com/sorot
Referensi tulisan : vivanes.com/sorot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar