Oleh : Muhammad Ilham
"Selama aku bersama buku kalian boleh
memenjarakanku di mana saja, sebab dengan buku pikiranku tetap
bebas-merdeka" (Mohammad Hatta)
Teringat kita dengan ucapan Syekh Muhammad Djamil
Djambek : Kitab dibantah dengan kitab. Dan itu ia kemukakan pada akhir
kolonial Belanda bercokol di nusantara. Sebuah "sikap" intelektual yang
sangat inspiratif. Ulama "modernis" Minangkabau ini ingin mengajarkan
bahwa tradisi tulis harus terus ditumbuh kembangkan. Sebetapapun sebuah
tulisan sungguh menyakitkan, harus dibalas dengan tulisan. Buku versus
buku. Karena ini pulalah mungkin, penyair Kahlil Gibran suatu ketika
pernah berkata, "Jangan kau tangisi hilangnya harus mawar di taman, tapi
tangisilah kehilangan tradisi menanam mawar itu". Bukan harumnya, tapi
tradisi untuk menciptakan keharuman itu. Dari mana datangnya harum, bila
kita tak menanam sumber harum tersebut ?.
sumber foto : Rain
sumber foto : Rain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar