Minggu, 16 September 2012

Ketika Satu Menjadi Terpecah, (Alamat) Mudah Dihinakan Orang

Oleh : Muhammad Ilham 

Setidaknya sejarah (telah) mencatat dengan baik, bagaimana pertentangan internal jauh lebih mengkhawatirkan dibandingkan tantangan dari "luar". Sejarawan-sosiolog Islam periode awal - Ibnu Khaldun - dalam buku monumentalnya, Muqaddimah, pernah mensinyalir hal ini, dimana kelemahan sebuah komunitas disebabkan oleh konflik internal yang selalu membuat integrasi/ soliditas kelompok itu menjadi melemah. Pada saat itulah, "out-siders" akan memporak-porandakan dan menghancurkan kelompok itu. Menghinakan dan merendahkan martabat mereka. Pertentangan kelompok Syi'ah dan Sunni, tercatat dalam sejarah Islam sebagai pertentangan yang (ditakdirkan) begitu abadi. Syi'ah dan Sunni yang merupakan saudara se-iman, justru saling "menjelekkan" dan merendahkan satu sama lain. Karena itu pulalah, "outsiders" Islam menjadi lebih leluasa untuk menghinakan kita. Semoga persaudaraan sesama muslim lebih terekat dengan baik dan abadi.


Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinedjad (Representasi Syi'ah) dan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abd al-Aziz (Representasi Sunni). Semoga apa yang diungkapkan Wikileaks yang "menggemparkan" itu : "Raja Arab Saudi Abdullah bin Abd al-Aziz mendesak Amerika Serikat untuk menyerang Iran dengan tujuan menghancurkan program nuklir negara itu", tidak benar adanya.

Bergetar & marah-bergejolak, ketika Baginda Nan Mulia Muhammad SAW. putra tersayang Siti Aminah, diperhinakan orang, (namun) teringat pula dengan penggal lagu Maher Zain : 


Marah untuk Rasulullah
Tetapi dengan etiket dan budi pekerti Rasulullah SAW. 

Sumber Foto : tribunnews.com

Tidak ada komentar: