Diluar Kerajaan Aceh Darussalam yang digdaya itu ternyata masih ada lagi 2 buah kerajaan yang berumur panjang (dan tentunya lebih panjang daripada Majapahit yang terkenal itu). Kedua kerajaan ini masih berada di Sumatera. Sriwijaya adalah kerajaan yang lebih awal dari Majapahit yang sempat menancapkan bendera di bumi Nusantara ini setidaknya selama 617 tahun. Sriwijaya telah ada sejak tahun 671 menurut kesaksian I-tsing, seorang pendeta Tiongkok yang mengunjungi kerajaan tersebut pada tahun itu. Kerajaan ini runtuh setelah Ekspedisi Pamalayu yang dilancarkan Kerajaan Singasari tahun 1288. Kerajaan kedua adalah Kerajaan Pagaruyung atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Minangkabau. Kerajaan yang berlokasi di Sumatera Tengah ini sempat berumur 477 tahun. Ia didirikan oleh Adityawarman pada tahun 1347 dan runtuh akibat Revolusi Sosial Wahabbi (Islam Mazhab Hambali) pada tahun 1824. Revolusi Wahabbi yang berniat mendirikan Daulah Islam Minangkabau ini akhirnya gagal dan berakhir dengan kisah Perang Paderi yang terkenal itu.
Kembali kepada topik awal yaitu soal Majapahit, kita terlanjur mempercayai kebesaran kerajaan tersebut yang mana sumber datanya rata-rata berdasarkan klaim dalam kitab manifesto politik berjudul Negarakertagama. Kitab yang ditemukan pada abad ke 19 di dalam sebuah Puri di Lombok ini seolah melegitimasi fakta sejarah yang masih kabur tentang wilayah kekuasaan Majapahit. Andaipun sebagian cerita di dalam kitab ini benar adanya, maka tidak serta merta Nusantara berada dalam genggaman Majapahit selama 185 tahun. Yang benar adalah hanya selama 39 tahun saja! Dasarnya adalah sebagian besar wilayah-wilayah tersebut ditaklukkan pada masa Raja Hayam Wuruk berkuasa (1350-1389) dengan bantuan Patih Gadjah Mada -nya yang terkenal itu. Sebagian besar wilayah pantai di pulau-pulau utama Nusantara memang sempat jatuh dalam hegemoni Majapahit dengan perkecualian wilayah Tatar Pasundan di Jawa Barat dan Pulau Madura. Setelah era Hayam Wuruk berakhir, satu persatu negara bawahan itu mulai melepaskan diri.
(c) www/umum.kompasiana.com/2009/09/23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar