Oleh : Muhammad Ilham
Inilah bentuk paling “telanjang” dari inferioritas sebagian kalangan masyarakat
Indonesia. Entah ide siapa, pembuatan patung “Blackberry” menuai kontroversial. Patung Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama yang berada di Taman Menteng (konon pemilihan tempat ini dilatarbelakangi klaim Obama yang mengangap dirinya Anak Menteng) mulai mendapat kecaman dari masyarakat.
Melalu situs jejaring sosial Facebook, per tanggal 13 Desember 2009,
mereka yang mendukung untuk menurunkan patung Obama telah mencapai 965 orang. Penggagas grup “Anti Patung Obama” bernama Heru Nugroho mengatakan, visi dan misi pembangunan patung Barack Obama dianggap tidak jelas dan tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.. Sebagaimana yang dilansir oleh
detik.com, Heru mengatakan bahwa Barack Obama memang pernah menjalani masa kecil di sebuah rumah di Menteng, Jakarta Pusat.
Tapi dia bukan siapa-siapa bagi sejarah bangsa Indonesia.
Jujur kita katakan, tidak ada kontribusi yang penting dari Obama untuk bangsa Indonesia, apalagi khususnya bagi masyarakat Jakarta, dimana patung Obama didirikan. Untuk konteks Jakarta, masih banyak pahlawan bangsa ini yang lebih inspiratif dan dianggap layak mendapatkan penghargaan, seperti Ali Sadikin dan sejumlah tokoh kebudayaan seperti Benyamin S. Sementara saat peresmian patung senilai Rp 100 juta pada Kamis 10 Desembar 2009 lalu itu, Walikota Jakarta Pusat, Silviana Murni mengatakan, Obama dapat menjadi inspirasi yang baik bagi pemuda (pemuda siapa ? ...... Hicks). Patung Obama ini dibuat berdasarkan foto tokoh itu semasa kecil yang sedang bermain kupu-kupu. Patung ini terbuat dari bahan perunggu dengan tinggi dua meter dan berada di tegah-tangah taman dengan berat 30 kilogram. Perancangnya adalah Edi Chaniago, seorang seniman patung Ancol. Pembangunan patung ini sendiri digagas oleh lembaga Friends of Obama. Obama kecil dalam patung itu terlihat mengunakan sepatu, celana pendek, kaos dan sedang asik bermainan dengan kupu-kupu. Pada bagian bahan patung tertuliskan "Si kecil bermain bersama ibunya di daerah Menteng ini. Dia tumbuh dewasa dan menjadi Presiden Amerika Serikat ke 44 dan penerima Nobel Perdamaian. -Barack Obama- Dalam peresmian itu, hadir perwakilan dari Duta Besar Amerika Serikat dan sejumlah tokoh yang menjadi donatur dalam pembuatan patung ini, seperti Mien R Uno, Hasyim Joyo Hadikusumo dan Surya Paloh. Hadir pula ratusan siswa dan guru SDN Menteng 01, Besuki, dan teman-teman semasa kecil Obama.
Tapi sudahlah ............ saya masih ingat kata salah seorang teman saya, ”sampai hari ini, saya sulit mencerna dengan logika waras saya, sejauhmana kontribusi Obama buat perdamaian dunia, setahu saya ia hanya ”muda sedikit” dari George W. Bush pada rasa haus terhadap perang. Pembiaran Obama terhadap pencaplokan Masjidil Al-Aqsa dan pengiriman tambahan pasukan perang ke Afghanistan justru membuat logika saya terbalik ketika dihadapkan pada kenyataan : ”mengapa Obama menang Hadiah Nobel Perdamaian ?”, kata teman saya yang pada awalnya fans berat Obama ini. Nah ketika saya menyodorkan realitas ”tambahan” peresmian patung Obama di Jakarta tersebut, teman saya ini menjawab dengan ketus, ”mengapa tak sekalian buat patung Madonna atau Michael Jackson, kapan perlu logo Play Boy sekalian”.
Insert : Foto Patung Obama (www.detik.com)
1 komentar:
membersihkan nama baik dengan merangkul M,..,h merupakan jalan yang ok untuk memulai misi yg slama ini blum tercapai, itusih masih asumsi saya sbg pembaca
Posting Komentar