(Sumber : CSIS, LSI, LP3ES)
Survey agaknya telah mampu menjadi "parameter" dan "dukun-ilmiah" dalam percaturan politik Indonesia. Hasil survei 4 lembaga menempatkan Partai Demokrat (PD) sebagai partai peraih suara terbanyak dengan 21,5 % suara. Selanjutnya disusul PDIP (15,21 persen), dan Partai Golkar (14,27 persen). Demikian survei yang diumumkan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Pusat Kajian Politik FISIP UI (Puskapol UI), dalam jumpa pers di kantor CSIS di Gedung the Jakarta Post, Jl Palmerah Barat 142-143, Jakarta Barat, Rabu (11/3/2009).
Dalam survei ini ada 2.597 responden yang diwawancarai. Dan survei pengumpulan data lapangan dilakukan pada 9-20 Februari 2009 melalui wawancara tatap muka terhadap masyarakat yang pada saat Pemilu 2009 nanti sudah berhak menjadi Pemilih. Dengan margin of error adalah +/- 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. "Hal ini karena iklan Demokrat sangat mengena di kalangan masyarakat," kata Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Sunny Tanuwidjaja. Sedang partai lainnya memperoleh PPP (4,15 persen), PKS (4,07 persen), PKB (3,25 persen), PAN (2,91 persen) dan Partai Gerindra (2,62 persen).
Sunny menambahkan, perolehan tersebut telah mengerucutkan dukungan pemilih pada tigal parpol besar yaitu PD, PDIP, dan Golkar. Berdasarkan survei ini diperkirakan hanya akan ada 8 parpol yang akan lolos parliamntary threshold. "Kemungkinan melejitnya partai baru atau kecil yang dapat menyamai kesuksesan PD dan PKS di Pemilu 2004 sangat kecil," tambahnya. Namun, lanjut Sunny, masih ada satu aspek yang harus dibahas dari temuan ini. "Masih tingginya jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya yaitu sebanyak 22,8 persen," bebernya. Survei ini menjaring 2957 responden yang tersebar di 150 desa di seluruh wilayah propinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak dan bertingkat (multi-stage random sampling), dengan memperhatikan proporsi wilayah "desa kota" dan aspek gender.
Sementara itu, Lembaga Survey Indonesia yang “digawangi” oleh Saiful Mujani mengatakan bahwa mayoritas responden menyatakan akan mencontreng PD (24,3 persen). Kemudian secara berurutan adalah PDIP (17,3 persen) dan Partai Golkar (15,9 persen). Sementara dukungan terhadap partai tengah: PKS (6 persen), PKB dan PPP (5 persen) dan PAN (4 persen). Sedangkan partai baru: Gerindra (4 persen), Hanura (2 persen), PKNU dan PBB (1 persen). PD juga menempati urutan teratas sebagai partai yang mempunyai citra bersih dari korupsi, yakni 25 persen. Hal ini sangat jauh dibandingkan PKS sebagai partai yang mencitrakan diri sebagai partai bersih. PKS hanya mendapat simpati sebesar 9 persen dari total responden. Di bawah PKS secara berturut-turut adalah PDIP (7 persen), Golkar (5 persen), PAN, PPP, PKB, dan Gerindra (2 persen), dan Hanura (0,4 persen).
Untuk urusan program, PD juga menjadi partai yang dinilai memiliki program paling tokcer, yakni 28 persen. Kemudian PDIP (11 persen), Golkar (10 persen), Gerindra (8 persen), PKS (5 persen), PKB, PAN, PPP (2 persen), dan terakhir Hanura (1 persen). Tak berhenti sampai di situ. PD dianggap partai yang paling peduli terhadap keinginan rakyat. PD memperoleh 28 persen responden, kemudian PDIP (12 persen), Golkar (10 persen), Gerindra (6 persen), PKS (6 persen), PKB, PAN, PPP (2 persen), dan Hanura (1 persen). "Indeks citra positif partai, paling tinggi dicapai Partai Demokrat. Yang konsisten dengan menguatnya Demokrat dalam enam bulan terakhir. Demokrat juga konsisten dengan urutan perolehan partai," kata Direktur LSI Kuskrido Ambardi saat menyampaikan hasil survei tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar