Verba Vallent Scripta Mannent - "ota" atau tradisi oral-verbal cepat hilang, sementara itu tradisi tulis akan abadi (No Name)
Kita mulai artikel ini dengan dua kata : "Tradisi Tulis". Menangislah sang penyair romantik, Gibran Kahlil Gibran dalam dalam salah satu puisinya ..... "jangan kau tangisi hilangnya harum mawar di taman, tapi tangisilah mengapa kita kehilangan tradisi menanam bunga di taman". Salah seorang filosog besar dari Mazhab Frankfurt (Frankfurt Cyrcle), Theodore F. Adorno, suatu waktu pernah mengatakan bahwa keprihatinan terbesar dunia intelektual bukan terletak pada berkurangnya hasil capaian-capaian terbaru ilmu pengetahuan. Keprihatinan dunia intelektual justru terletak pada kurangnya tradisi tulis. Semangat dan substansi yang boleh kita ambil dari apa yang dikatakan oleh penyair dari "Paris van Arab" serta apa yang dikemukakan oleh salah seorang peletak dasar Teori Kritisisme diatas adalah bahwa tradisi tulis menjadi sesuatu yang memegang peranan kunci dalam menjaga "ruh" tradisi intelektual. Matinya budaya tulis, akan memiliki konsekuensi pada matinya tradisi intelektual.
Dalam bukunya yang bertitelkan "Post Guttenberg Galaxy : The Fourth Revolution in Means of Production of Knowledge", Steven Hannard mengatakan bahwa telah terjadi tiga revolusi dalam sejarah pemikiran ummat manusia bila ditinjau dari konstruksi pengetahuan ummat manusia. Pertama, terjadi ribuan tahun yang lalu ketika bahasa pertama muncul dalam spesies "homo sapiens" ini (mengutip istilah Darwinisme). Kedua, dengan ditemukannya tulisan. Tidak bisa dibayangkan bagaimana pengetahuan ummat manusia akan berkembang tanpa adanya bahasa tulisan. Invention dari tulisan dapat dimaknai dan dipahami sebagai desakan dari naluri ummat manusia untuk menyempurnakan terus konstruksi maupun propagasi pengetahuan dengan cara yang lebih akurat dan massif kepada spesiesnya - yakni sang "homo sapiens". Kemudian, tulisan yang berbentuk sederhana ini pun belum memadai. Untuk menuliskan ide-ide kepada seribu kelompok manusia, diperlukan waktu yang sangat lama. Sedangkan ide dan pemikiran manusia dapat bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari kecepatan cahaya (tidak percaya ? Silahkan baca artikel fisikawan-fenomenal Stephen William Hawking). Maka, panggung sejarah kemudian mencatat nama Guttenberg dengan temuan "mesin cetak"nya. Temuan ini menjadi "starting point" sejarah tool konstruksi pengetahuan ummat manusia. Kini teks-teks (baca: tulisan-tulisan) dapat didistribusikan dengan kecepatan yang amat sangat tinggi -- suatu kemajuan yang amat dramatik-fenomenal bila dibandingkan dengan sebelumnya. Biasanya transisi perubahan dari tradisi oral-verbal kepada teks-tulisan membuat komunikasi menjadi lebih efektif, reflektif dan individual-personal, dibandingkan dengan pembicaraan langsung. Maka kehadiran mesin cetak menurut Steven Hannard, membuat lebih dimungkinkannya elemen interaktif yang terjadi dalam evolusi ilmu pengetahuan, misalnya jurnal-jurnal periodik. Hal ini kembali mempertegas, bagaimana pentingnya tulisan. Nyatalah, evolusi telah memberikan kepada kita keniscayaan kognitif dan teknologi (yang mentransfer tulisan) sebagai mediumnya.
Bahkan sekarang kita telah berada di ambang revolusi yang lebih lanjut (saya tak tahu dan tak memiliki kapabilitas-kompetensi untuk memberi label revolusi keberapa). Seluruh pendukung konstruksi pengetahuan seperti telepon, telegraf dan tulisan serta faximile-fotocopy, menyatu dalam suatu eksplosi yang merupakan big bang kedua (big bang pertama adalah ditemukannya tulisan). Big Bang kedua tersebut adalah internet. Internet, lengkap dengan komunikasi elektromagnetoopis via satelit maupun kabel dan didukung oleh jaringan telepon-telefoni yang telah ada dan juga didukung oleh ratusan satelit di "diluar sana". Ummat manusia dalam tahap revolusi ini, dapat berinteraksi oral maupun dengan teks dengan sangat interaktif, keseluruh penjuru-penghujung-sudut dunia ini, tanpa sedikitpun kehilangan interaktifitasnya maupun "sense of live"nya. Dalam ranah politik, selama ini kekuatan ekonomi dan genetic-heredetically yang dianggap sebagai sumber pengaruh potensial. Namun, paradigma yang paling signifikan terhadap pembentukan pengaruh belakangan ini adalah media. Orang yang menguasai, "memperkosa" dan mempengaruhi serta memiliki media-tulis-visual audio, berkorelasi dengan kemampuan dia mempengaruhi opini masyarakat.
Kita mulai artikel ini dengan dua kata : "Tradisi Tulis". Menangislah sang penyair romantik, Gibran Kahlil Gibran dalam dalam salah satu puisinya ..... "jangan kau tangisi hilangnya harum mawar di taman, tapi tangisilah mengapa kita kehilangan tradisi menanam bunga di taman". Salah seorang filosog besar dari Mazhab Frankfurt (Frankfurt Cyrcle), Theodore F. Adorno, suatu waktu pernah mengatakan bahwa keprihatinan terbesar dunia intelektual bukan terletak pada berkurangnya hasil capaian-capaian terbaru ilmu pengetahuan. Keprihatinan dunia intelektual justru terletak pada kurangnya tradisi tulis. Semangat dan substansi yang boleh kita ambil dari apa yang dikatakan oleh penyair dari "Paris van Arab" serta apa yang dikemukakan oleh salah seorang peletak dasar Teori Kritisisme diatas adalah bahwa tradisi tulis menjadi sesuatu yang memegang peranan kunci dalam menjaga "ruh" tradisi intelektual. Matinya budaya tulis, akan memiliki konsekuensi pada matinya tradisi intelektual.
Dalam bukunya yang bertitelkan "Post Guttenberg Galaxy : The Fourth Revolution in Means of Production of Knowledge", Steven Hannard mengatakan bahwa telah terjadi tiga revolusi dalam sejarah pemikiran ummat manusia bila ditinjau dari konstruksi pengetahuan ummat manusia. Pertama, terjadi ribuan tahun yang lalu ketika bahasa pertama muncul dalam spesies "homo sapiens" ini (mengutip istilah Darwinisme). Kedua, dengan ditemukannya tulisan. Tidak bisa dibayangkan bagaimana pengetahuan ummat manusia akan berkembang tanpa adanya bahasa tulisan. Invention dari tulisan dapat dimaknai dan dipahami sebagai desakan dari naluri ummat manusia untuk menyempurnakan terus konstruksi maupun propagasi pengetahuan dengan cara yang lebih akurat dan massif kepada spesiesnya - yakni sang "homo sapiens". Kemudian, tulisan yang berbentuk sederhana ini pun belum memadai. Untuk menuliskan ide-ide kepada seribu kelompok manusia, diperlukan waktu yang sangat lama. Sedangkan ide dan pemikiran manusia dapat bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari kecepatan cahaya (tidak percaya ? Silahkan baca artikel fisikawan-fenomenal Stephen William Hawking). Maka, panggung sejarah kemudian mencatat nama Guttenberg dengan temuan "mesin cetak"nya. Temuan ini menjadi "starting point" sejarah tool konstruksi pengetahuan ummat manusia. Kini teks-teks (baca: tulisan-tulisan) dapat didistribusikan dengan kecepatan yang amat sangat tinggi -- suatu kemajuan yang amat dramatik-fenomenal bila dibandingkan dengan sebelumnya. Biasanya transisi perubahan dari tradisi oral-verbal kepada teks-tulisan membuat komunikasi menjadi lebih efektif, reflektif dan individual-personal, dibandingkan dengan pembicaraan langsung. Maka kehadiran mesin cetak menurut Steven Hannard, membuat lebih dimungkinkannya elemen interaktif yang terjadi dalam evolusi ilmu pengetahuan, misalnya jurnal-jurnal periodik. Hal ini kembali mempertegas, bagaimana pentingnya tulisan. Nyatalah, evolusi telah memberikan kepada kita keniscayaan kognitif dan teknologi (yang mentransfer tulisan) sebagai mediumnya.
Bahkan sekarang kita telah berada di ambang revolusi yang lebih lanjut (saya tak tahu dan tak memiliki kapabilitas-kompetensi untuk memberi label revolusi keberapa). Seluruh pendukung konstruksi pengetahuan seperti telepon, telegraf dan tulisan serta faximile-fotocopy, menyatu dalam suatu eksplosi yang merupakan big bang kedua (big bang pertama adalah ditemukannya tulisan). Big Bang kedua tersebut adalah internet. Internet, lengkap dengan komunikasi elektromagnetoopis via satelit maupun kabel dan didukung oleh jaringan telepon-telefoni yang telah ada dan juga didukung oleh ratusan satelit di "diluar sana". Ummat manusia dalam tahap revolusi ini, dapat berinteraksi oral maupun dengan teks dengan sangat interaktif, keseluruh penjuru-penghujung-sudut dunia ini, tanpa sedikitpun kehilangan interaktifitasnya maupun "sense of live"nya. Dalam ranah politik, selama ini kekuatan ekonomi dan genetic-heredetically yang dianggap sebagai sumber pengaruh potensial. Namun, paradigma yang paling signifikan terhadap pembentukan pengaruh belakangan ini adalah media. Orang yang menguasai, "memperkosa" dan mempengaruhi serta memiliki media-tulis-visual audio, berkorelasi dengan kemampuan dia mempengaruhi opini masyarakat.
::: Tradisi tulis menempati posisi kunci sebagai penyelamat dan penghidup peradaban manusia. Tidakkah kita ingin dan memiliki keinginan untuk menjadi bahagian dari penyelamat peradaban manusia. Bukan hanya sekedar "menjalankan tugas", tapi berusaha untuk "berbuat", sekecil apapun ia.
1 komentar:
KISAH SUKSES SAYA JADI TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. HERMONO, M.A yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku sekertaris utama BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0853-9845-2347
kisah cerita saya awal jadi TKI
Perkenalkan Nama kisah Sukses saya menjadi TKI – Ke Jepang, berkat bantuan Bpk DRS. HERMONO, M.A yang bekerja di BNP2TKI jakarta beliau selaku sekertaris utama BNP2TKI pusat no hp pribadi beliau 0853-9845-2347
kisah cerita saya awal jadi TKI
Perkenalkan Nama Saya
Ridwan surabaya jawa timur
Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi Beliau.
KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM.
Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi Keluarga saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota surabaya jawa timur, dimana struktur tanah tempat kelahiran dia adalah pegunungan dengan mata pencaharian masyarakat sekitar petani dan beternak. Pengorbanan keluarga yang selama mendidik, membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi petani, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1.
Pada pertengahan tahun 2016 saya bertemu dengan seorang teman lama di Jalan Raya waru sidoarjo. Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT, Beliau adalah SEKERTARIS UTAMA BNP2TKI, DRS. HERMONO, M.A. Alamat BNP2TKI Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770.
Saya diberikan No Kontak Hp Beliau, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 4 sore, singkat cerita saya'pun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliaupun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke kantor beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang.
Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, suami saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung di dalam'nya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah dia bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri.
Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekatpun suami saya belum pernah sama sekali.Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan saya, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat saya di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman di jakarta, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga.
MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG.
Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, saya dijemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan dia diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk sekertaris utama BNP2TKI, DRS. HERMONO, M.A ini No Contak HP pribadi Beliau: 0853-9845-2347 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan.
Posting Komentar