Rabu, 18 Mei 2011

Taman Wisata "Anak-Anak Perang"

Oleh : Muhammad Ilham

Suka sekali saya menonton acara "Si Bolang" (si Bocah Petualang) di Trans TV. Edukatif dan anak-anak nDeso ditampilkan sebagai anak-anak yang kreatif. Menonton Si Bolang ini mengingatkan saya pada "Teori Nature" dalam tradisi Sosiologi serta HezbollahLand. Teori Nature mengasumsikan - salah satunya - bahwa alam dan lingkungan membentuk perilaku, persepsi dan kebiasaan. Tak salah akhirnya bila anak-anak suku Bajau dalam "Si Bolang" sangat laut-oriented. Hari-hari bermain di laut, bahkan berfantasi-pun senantiasa berbasis laut. Karena itu, ketika musim liburan sekolah (tentunya bagi yang bersekolah) anak-anak bajau menganggap karang, ombak dan menyelam adalah tempat dan kegiatan wisata liburan. Demikian juga dengan "anak-anak sawah", liburan adalah masa terindah bagi mereka. Seruling diatas kerbau, layang-layang di sawah nan kering adalah bentuk kegiatan favorit pengisi liburan. "Sungguh, kata Goenawan Mohammad, manusia bisa menghadirkan dirinya karena tuntutan masa dan lingkungannya". Dan kaidah ini juga berlaku bagi "anak-anak perang". Di Selatan Lebanon, terdapatlah daerah - tepatnya- Taman Wisata bernama HezbollahLand. Dari namanya kita mafhum, bahwa taman wisata ini adalah tempat yang mengabadikan nama sebuah kelompok perlawanan Islam pro-Iran di Lebanon dalam melawan Israel. Karena alam yang identik dengan nuansa perang, akhirnya tak mengherankan bila tank rusak, bekas rudal serta areal bekas bom menjadi karang, ombak dan menyelam bagi "anak-anak perang" ini sebagaimana halnya bagi anak-anak Bajau.








Sumber photo's : ABC News

Tidak ada komentar: