Sabtu, 14 Mei 2011

Shalat Politik di Iran

Oleh : Muhammad Ilham

Bila ingin merasakan bagaimana "menyatunya" Islam dan praktek politik, lihatlah Iran, demikian kata salah seorang teman yang pernah kuliah di Qom, Iran. Hingga hari ini, "aura" dan semangat revolusi Islam Iran 1979, masih terasa dan masih terus membara. Dan bara Islam politik tersebut terlihat nyata-jelas ketika sholat Jum'at dilaksanakan. Berbeda dengan di Indonesia dimana shalat jumat dapat diselenggarakan di setiap masjid mana saja, di Iran dalam satu kota besar shalat jumat hanya boleh didirikan di satu tempat yang ditunjuk oleh pemerintah. Dapatlah kita bayangkan bagaimana "semarak" dan berjubelnya masyarakat (laki-laki) melaksanakan sholat Jum'at ini. Sangat padat. Apalagi hari Jumat merupakan hari libur di Iran. Umumnya, entral university (mirip GOR) atau hall universitas disulap menjadi tempat shalat. Biasanya sebelum khatib jumat naik, pasti ada teriakan yel-yel dan shalawat yang disambut dengan gemuruh oleh ribuan jamaah sambil mengepalkan tangan ke atas. Jamaah jumat yang sudah mulai berkumpul sejak jam 10-an ini, sambil menunggu masuk waktu shalat, ada banyak pidato-pidato yang berisi kecaman-kecaman terhadap Amerika Serikat, Israel dan kompradornya di Iran. Pidato-pidato itu disampaikan untuk mengingatkan dan menjaga nilai-nilai revolusi. Demikian juga khutbah yang disampaikan khatib yang dalam doa di penghujung khutbah berisi doa-doa hancurnya Amerika Serikat, Israel dan musuh-musuh Islam.

Intinya ...... shalat jumat di Iran bukan sekedar seremonial ibadah rutin, namun menjadi forum rakyat untuk mengkonsolidasikan dan menjaga semangat revolusi yang telah dicanangkan Ayatullah khomeini sejak tahun 1979 yang lalu.















Sumber foto-foto : www.irna.com/mehr.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Itulah negri iran, yang menjungjung tinggi nilai2 islam yg tdk akan surut oleh yahudi dan amerika dan antek2nya, bravo iran