RAMLAN kini hanya punya satu kaki. Ketika terjadi gempa, kaki kanannya remuk setelah tertimpa beton. Tak ada yang berhasil menolong Ramlan untuk keluar dari jepitan beton saat itu, hingga akhirnya dia terpaksa menggergaji sendiri kaki kanannya agar bisa dikeluarkan dari gedung. Ketika gempa terjadi 30 September lalu, Ramlan sedang berada di lantai VII Gedung Telkomsel, Jl Khatib Sulaiman, Padang. Pemuda 18 tahun tersebut sudah sebulan tinggal di Padang. Dia bekerja sebagai pekerja bangunan di gedung itu.
Saat gempa terjadi, Ramlan berusaha menyelamatkan diri. Namun nahas, ketika sedang berlari, kaki kanannya tertimpa beton berukuran 4 x 4 meter dan diperkirakan beratnya mencapai 6 ton. Waktu gempa itu, saya berada jauh dari kawan-kawan. Ketika hendak menyelamatkan diri, tiba-tiba kaki saya ditimpa beton yang sangat berat,'' ungkapnya. Beton tersebut menimpa bagian bawah betis Ramlan. Seketika itu dia berusaha meminta tolong teman-temannya yang satu pekerjaan. Teriakan Ramlan tersebut tidak digubris teman-temannya yang juga sedang melarikan diri ke lantai bawah.
Dalam pikiran Ramlan saat itu, dia harus sesegera mungkin menyelamatkan diri. Padahal, dia tak bisa ke mana-mana karena kaki kanannya penuh darah dan remuk terjepit beton. Setengah jam kemudian, teman-teman Ramlan datang menolong. Mereka berenam berusaha mengangkat beton tersebut. Namun gagal. Akhirnya, Ramlan meminta kepada temannya untuk memotong saja kaki kanannya tersebut agar dirinya bisa dikeluarkan dari jepitan beton. Tapi, permintaan Ramlan tak bisa dilakukan teman-temannya (disarikan dari beberapa sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar