Rabu, 01 Agustus 2012

PRRI (yang) Meninggalkan "Surat Djaminan"

Oleh : Muhammad Ilham

Masyarakat Sumatera Barat (atau : Sumatera Tengah) pernah memiliki "trauma politik" karena peristiwa PRRI (1958). Terlepas dari perdebatan sebab-asal muasal dengan semua justifikasi historis dan justifikasi politik (untuk tidak mengatakan pembelaan), PRRI jelas telah meninggalkan luka mendalam bagi sebagian besar masyarakat Nagari Datuk Katumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sabatang tersebut. Salah satu dampak PRRI,  berimbas pula pada nama - dalam bahasa Talcott Parson - adaptation (dalam formula AGIL-nya). Sehingga tak mengherankan, nama-nama khas Minangkabau pasca PRRI, seakan-akan "tak pop" lagi. 

Pasca takluknya peristiwa PRRI-Permesta, orang Minang mengalami tekanan mental luar biasa dari pemerintahan Jakarta, banyak diantara mereka kemudian memutuskan meninggalkan kampung halaman untuk pergi merantau. Setidaknya, demikian pendapat yang tertulis dalam buku “Merantau”-nya sosiolog Mochtar Naim. Mulai pula orang berusaha menanggalkan identitas dan label keminangannya, salah satu lewat perubahan nama. Tak sedikit orang Minang memiliki nama yang kejawa-jawaan, ada seperti nama Eropa, Parsia, atau Amerika Latin. Sekedar contoh, seorang pejuang pemberontak PRRI yang semula bernama Bastian St. Ameh, kemudian merantau ke Jawa dan berhasil jadi pengusaha sukses : Sebastian Tanamas. Ada “urang awak” bernama Revrisond Baswir, ekonom UGM yang terkenal. Beberapa nama yang ikut menjadi calon gubernur Sumbar tempo hari bernama :  Leonardy Armaini, Jeffry Geovanni dan terakhir siapa kira kalau Irwan Prayitno itu adalah putra asli Kuranji, Padang? Saya berkali-kali berusaha meyakinkan orang-orang tua di kampung halaman, kalau Irwan Prayitno bukan orang Jawa, pada saat Pilkada berlangsung. Mungkin mereka kuatir dengan “trauma” masa lalu, pada penghujung Orde Lama banyak sekali pejabat tinggi di Ranah Minang yang di”drop” dari Jakarta dan berasal dari etnis Jawa. 

Berikut : Salah satu bentuk arsip primer sejarah bagaimana implikasi historis peristiwa PRRI bagi masyarakat Sumatera Barat  :


Terima kasih bang Dale Sadli atas kiriman arsip ini. 
Sebagian dari Elfitra B.

Tidak ada komentar: