Ditulis ulang : Muhammad Ilham
(dari detiknews.com/nwk - times.com)
Politik diidentikkan sebagai dunia yang keras dan maskulin. Namun di
tengah kerasnya dunia politik, terdapat perempuan muda, cantik, seksi
dan tangguh di bidang ini. Eits, seksi bukan cuma masalah fisik lho,
tapi juga karena kecerdasannya. Muda karena mereka sudah dan menjadi
politikus saat berusia maksimal 30 tahun. Berikut nama-nama politikus perempuan muda dan seksi itu :
Rathika Sitsabaiesan


Tin Pei Ling
Tin Pei Ling, politikus perempuan moncer dari negara jiran, Singapura. Tin maju melalui Partai Aksi Rakyat mewakili wilayah Marine Parade (meliputi Bedok, Chai Chee, Geylang, Kaki Bukit, Kallang, Kembangan, Marine Parade, Mountbatten, Ubi dan sebagian Serangoon) dan terpilih pada pemilu Singapura, Mei 2011 lalu. Tin dimajukan untuk menarik para pemilih pemula dan pemilih muda di negara kota itu. Kelahiran Singapura, 8 Juli 1983 itu sebelumnya sudah menjadi anggota Partai Aksi Rakyat Muda selama 7 tahun. Tin juga pernah menjadi bendahara partai pada pengurus cabang Ulu Pandan. Maklum, lulusan Universitas Nasional Singapura (NUS) itu ternyata sudah bekerja sebagai akuntan di kantor akuntan publik Ernst & Young. Saat mencalonkan diri menjadi anggota parlemen, Tin menuai cibiran sinis karena dinilai belum dewasa. Foto cute-nya menenteng tas bermerk Kate Spade hadiah dari suaminya sempat membuat Tin dinilai dungu, materialis dan memiliki hak istimewa. Maklum saja, suaminya adalah Kepala Asisten Pribadi Perdana Menteri Singapura. Publik menilai posisi suaminya ini juga turut memuluskan langkah Tin menjadi anggota parlemen.
Alina Maratovna Kabaeva
Alina Maratovna Kabaeva merupakan anggota parlemen State Duma, semacam majelis rendah di Rusia dari Partai Gabungan Rusia. Perempuan kelahiran Tashkent, Uzbekistan 12 Mei 1983 ini merupakan atlet jawara senam ritmik sebelum terjun ke dunia politik. Darah atlet Alina menurun dari ayahnya, atlet sepak bola terkenal di Uzbekistan dan ibunya atlet bola basket. Prestasi Alina dalam senam ritmik tak tanggung-tanggung, 2 kali menyabet medali olimpiade, 18 medali kejuaraan dunia, dan 25 medali kejuaraan Eropa. Dia kemudian mengumumkan pensiun dari dunia senam ritmik pada Oktober 2004. Perempuan jelita ini memulai kiprah publik dengan menjadi salah satu dari 126 anggota Kamar Publik Rusia yang baru terbentuk tahun 2005. Kamar Publik Rusia, adalah lembaga yang mengawasi kinerja parlemen, pemerintah dan badan-badan pemerintah Rusia. Kemudian pada 2007 sampai sekarang, dia menjadi anggota State Duma, semacam majelis rendah di Rusia melalui partai pendukung pemerintah Partai Rusia Gabungan. Selain bergiat di parlemen, Alina juga menjadi Ketua Dewan Publik National Media Grup yang menjalankan media Izvestia, Channel One dan REN TV. Salah satu kontroversi Alina adalah dia sempat digosipkan tunangan dan menikah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan April 2008. Atas gosip ini, Putin berkata, "Itu tidak benar". Sementara jubir Alina menolak berkomentar, "Ini tidak masuk akal". Apa tanggapan Alina? "Bukannya saya hipokrit. Tapi saya tidak suka ketika kehidupan pribadi saya diekspose seperti barang di etalase. Saya yakin setiap orang butuh ruang privasi. Jadi ini 'kehidupan privat' saya, ruang milik saya dan saya seorang. Saya harap Anda mengerti," tulis Alina pada situsnya www.kabaeva-alina.com.
Yuri Fujikawa
Yuri Fujikawa, merupakan politikus dan anggota DPRD Kota Hachinohe, Prefektur Aomori, Jepang dari jalur independen. Keinginannya untuk maju menjadi politisi usai lulus dari Universitas Teikyo ditentang ayahnya yang juga politikus, karena berharap Yuri menjadi ibu rumah tangga biasa. Saat ayahnya kampanye untuk menjadi anggota parlemen tahun 2003, Yuri menjadi juru kampanye. Ayahnya pun berhasil menjadi Ketua DPRD Hachinohe. Kekalahan ayahnya saat mencalonkan lagi pada 8 April 2008, melecut Yuri untuk maju. Pada 10 April atau 2 hari setelah ayahnya dinyatakan kalah, Yuri menyatakan maju untuk anggota DPRD dari jalur independen. Fantastis, dari 6.962 suara, Yuri mendapatkan lebih dari separuhnya, 3.665 suara. Yuri yang kelahiran 8 Maret 1980 itu lantas melaju menjadi anggota DPRD pada usia 28 tahun. 3 Hal yang diperjuangkannya dalam DPRD, tumbuh kembang anak-anak, kesehatan dan keperawatan.
Saya terfikir untuk mengkomparasikan mereka diatas dengan :
Anggelina Sondakh ? ....... ia sudah "pudur".
Nurul Arifin ? ...... smart, seksi tapi ia sudah "senja"
Tere ? ...... muda, cantik memang, tapi sayang kurang smart, mungkin karena itu ia mundur
Lalu, dahulu ada :
Khofifah Indar Parawansa ? ........ yang ini pintar bro, muda di masanya, tapi sayang kurang seksi.
(hicks ...hehehe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar