Jumat, 27 Desember 2013

Sang Ibu (Anumerta)


"Melihat foto ibu, aku percaya tentang kebaikan hati manusia".
[WS. Rendra]

Dengan ibunda terkasih, (almarhumah) Nurlian binti Ibnu Fudhil. Wisuda, September 1998. dalam ringisan sakit akibat penyakit, ia tak tersenyum. padahal wanita penyuka bedak beras ini, adalah wanita yang selalu senyum pada siapapun. ibunda saya gendong ke atas panggung, pasca wisuda.


AL-FATIHAH .... !!
Nurlian binti Ibnu Fudhil
(1947 - 2000)




Foto yang saya dapatkan beberapa hari lalu, di susun selip buku mahasiswa saya dulu yang lusuh. Seperti Archimedes yang berteriak "EUREKA .. !", saya juga berteriak dengan linangan air mata. Bagi saya, Ibu @ Umak, adalah mata air yang melimpah, sejak dari pelukan sampai ke penghujung kehidupannya. Di akhir hidupnya, saya merasa bahagia, karena (sempat) mentunaikan keinginannya sejak masa gadis, "naik bendi keliling kota Padang".

Tidak ada komentar: