Sabtu, 11 Februari 2012

11 Februari : Antara Reza Pahlevi dan Hosni Mubarak

Oleh : Muhammad Ilham

Hari ini, tanggal 11 Februari 33 tahun dan tahun kemaren, begitu "keramat". Bukan sebuah kebetulan, setidaknya bagi saudara-saudara kita di Timur Tengah sana. Bermula pada tahun 1979, Syah Reza Pahlevi terpaksa melarikan diri ke luar Iran. Revolusi Islam Iran "menggelora". Syah Reza Pahlevi yang amat sangat dekat dengan Amerika Serikat (plus Israel tentunya) dan (selalu) mengklaim dirinya sebagai penerus Cyrus Agung runtuh karena kharisma Ayatullah Ruhullah Khomeini. Tanggal 11 Februari 2011, Hosni Mubarak "layu" karena Revolusi Rakyat Mesir. Sungguh, faktor kebetulan sulit untuk kita cerna. Faktor "langit" dan campur tangan Tuhan, setidaknya memungkinkan bagi kita mendapat sebuah jawaban, walau kalangan positivis "mencibir" alasan ini.


Februari 1979, seorang penjual koran di Teheran menjajakan koran dengan headline : "Syah Iran ... kabur !"

11 Februari 1979 : Syahreza Pahlevi "jatuh" karena Revolusi yang dipimping Ayatullah Ruhullah Khomeini

Dan Hosni Mubarak ........ jatuh !!
tanggal 11 Februari 2011



Husni Mubarak dalam masa dua periode jabatan Presiden AS (Ronald Reagan)

Husni Mubarak dalam masa satu periode jabatan Presiden AS (George Bush)

Husni Mubarak dalam masa dua periode jabatan Presiden AS (Bill Clinton)

Husni Mubarak dalam masa dua periode jabatan Presiden AS (George W. Bush Jr.)

Husni Mubarak dalam masa dua tahun jabatan Presiden AS (Barrack Husein Obama)

Berikut suasana Peringatan Revolusi Islam Iran, sebagaimana yang dipublish Press TV/internasional :

Rakyat Iran hari ini memperingati 33 tahun Revolusi Islam. Jutaan warga Iran di dalam dan luar negeri menggelar aksi demo untuk memperingati momen bersejarah tersebut. Seperti diberitakan media Iran, Press TV, Sabtu (11/2/2012), demonstrasi tersebut digelar di lebih dari 1.000 kota-kota di Iran serta sekitar 5 ribu desa di seluruh negeri itu. Sementara di Teheran, ibukota Iran, ratusan ribu demonstran sejak Sabtu pagi telah berjalan menuju Lapangan Azadi. Di sana, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad akan menyampaikan pidatonya. Menurut pejabat-pejabat Iran, lebih dari 300 koresponden asing dan sekitar 1.500 koresponden Iran akan meliput peringatan, seremoni dan demonstrasi tersebut. Perayaan untuk memperingati 33 tahun kemenangan Revolusi Islam ini juga digelar oleh warga Iran di negara-negara lain. Pada tahun 1979 silam atau 33 tahun lampau, rakyat Iran berhasil menggulingkan rezim Pahlevi yang didukung Amerika Serikat. Revolusi besar itu mengakhiri kekuasaan monarki di Iran yang telah berlangsung selama sekitar 2.500 tahun.

Sumber foto : google.picture.com/time.com

Tidak ada komentar: