Senin, 04 Juli 2011

"Fashion" Moammer Qaddafi

Oleh : Muhammad Ilham

Amerika Serikat dan Rusia sama saja, yang satu imperialis, lainnya atheis
(Moammer Qaddafi).

Terlepas suka atau tidak suka terhadap Moammer Qaddafi, tapi apa yang berlaku padanya saat ini, sungguh membuat kita teringat dengan dialog antara Alexander Agung dari Macedonia dengan seorang nelayan (kecil). "Mengapa kamu mengambil ikan di laut kekuasaan saya", kata Alexander putra Philipus ini. "Karena kamu kuat dan merampok serta menjarah lautan ini, maka kamu dianggap pahlawan. Sedangkan saya hanya mengambil sedikit untuk menopang kehidupan harian, saya dicap sebagai penjahat", kata nelayan (kecil) tersebut. Dan hari ini, NATO (dengan ujung tombaknya : Amerika Serikat) ibarat Alexander Agung, sedangkan Qaddafi seperti nelayan (kecil).

Di Timur Tengah, tak ada yang mengalahkan lamanya Qaddafi berkuasa, tak Husni Mubarak ataupun Ben Ali serta pemimpin negara Arab lainnya seperti Yaman ataupun Aljazair. Libya bukan negara baik dalam praktek demokrasi. Tapi riak Jasmine Revolution dan Egypt Revolution seakan tak "bergema" di Libya. Tapi kita tidak tahu, setidaknya kala artikel ini ditulis, hembusan Tunisia dan Mesir telah mejadi pemicu konflik horizontal di Libya. Atas nama demokrasi, Obama (cc) NATO yang kental dengan "kepentingan minyak" dan para pemberontak di Libya menyerang Qaddafi. Awalnya hitungan hari, namun minggu yang mendekati bulan, Qaddafi tetap tak "kalah", walau ia diserang dari empat penjuru mata angin. Qaddafi memang "sempoyongan", tapi ia belum rebah.













Sumber photo's : times.com

1 komentar:

mygeolens mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.