Rabu, 01 Juni 2011

Ketika Para Ibu Negara "Bergaya"

Sore kemarin, saya ternganga. Metro TV berkabar berita tentang harga topi yang mahal selangit. Topi flamboyan yang digunakan oleh Putri Beatrice, cucu Ratu Elizabeth II dari Inggris, dalam Royal Wedding William dan Kate Middleton, dihargai 131.652 dolar Amerika Serikat (AS) atau hampir Rp1,2 miliar dalam lelang di laman eBay. Saya tak tahu, berapa buah topi pandan buatan Mak Bareh tetangga saya bisa terbeli dengan uang sebanyak itu. Tapi demikianlah, bak kata eksistensialis Michael Foucault, manusia kehilangan rujukan otoritatif yang rasional, sehingga tak salah kemudian, manusia terjebak kepada pola peniruan dan idol karena "pengaruh instan" dibelakang yang ditiru tersebut, bukan pada substansi dan kualitasnya. Akhirnya, mulai gaya bicara dan baju Michelle Obama menjadi trensetter "mendadak" selepas suaminya, Barrack Obama, menjadi Presiden Amerika Serikat. Padahal sebelumnya, gaya busana Michelle, bukan apa-apa dan siapa-siapa. Bahkan salah seorang kawan saya (ia berjenis kelamin wanita), sampai-sampai browsing di "om google" hanya untuk sekedar melihat pola kerudung yang dipakai Michelle kala berkunjung ke masjid Istiqlal beberapa waktu lalu.


Istri Presiden Suriah Bassar al-Assad, Asma Al-Assad nan jelita. Langsing, dan nampaknya sedang menikmati keindahan Louvre Museum seraya mengenakan chain necklace dan berkaca mata hitam. Kamek ..... bro !

Azam Al Sadat Farahi, istri Presiden Iran Mahmoud Ahmadinedjad bersama dengan Ibu Ani Yudhoyono, istri Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Keduanya tampil sama - tak banyak warna dan bersahaja.

Ini dia ..... Michelle Obama. Istri Barrack Hussein Obama ini dikenal sebagai fashionista menyamai yang menyamai Jackie Kennedy Onassis. Langsing dan gemulai dengan balutan kulit nan hitam mulus (halah, sok teu !)

Bekas model, Bruni-Sarzokzy, istri Presiden Perancis Nicholas Sarkozy. Karena berasal dari negara mode, tak salah kemudian ia dikenal sebagai sebagai ikon fashion.

Walau pengaruh Kemal Attarturk nan sekuler di Turki tidak hilang, tapi istri pemimpin negara (sekuler) Turki, Emine Erdogan, berani tampil dengan gaya kavakci couture. Feminim dan elegan bahkan Cik Puan Obama-pun ..... kalah !

Isteri Emir Sheikh Hamad Bin Khalifa al-Thani, Sheikha Moza Binti Nasser al-Misnad tampil seumpama "belalang daun", seperti sesak nafas padahal negaranya kaya dengan uang dari minyak yang berlimpah. Sementara isteri Sekjen PBB Ban Ki-Moon, Yoo Soon-Taek sedar diri sudah tua, muncul sederhana bagai wanita Korea aristoktrat. Istri (mantan) Presiden Mesir, Suzanne Mubarak, menyarung Prada dengan skirt warna cerah berserta blazer. Tidak ketinggalan rantai berurat besar, camisole gelap, skaf nipis membalut tengkuk dan tentu dark sunglasses untuk melindungi riak matanya ........... tapi sekarang, mata Suzanne bertambah "bengkak", maklum nelangsa pasca sang suami diturunkan.

Pecinta Sari .... demikian, Gursharan Kaur, isteri Perdana Menteri India yang tidak ragu mengenakan pakaian kultural India, sari !


Para istri pemimpin negara-negara G-20. Dari kiri Ban Soon Taek, Chikako Aso, isteri Perdana Menteri Jepun, Laureen Harper, isteri Perdana Menteri Kanada, Gursharan Kaur, Michelle Obama, Istri Presiden Korea Selatan Kim Yoon-ok, Sarah Brown, isteri (mantan) Perdana Menteri Inggris, Margarita Zavala, Wanita Pertama Mexico, Svetlana Medvedeva, Istri Presiden Rusia, Emine Erdogan, Margarida Barroso, isteri Presiden EU, Therese Rein, isteri (mantan) Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, dan Dr. Pimpen Vejjajiva, isteri Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, berfoto di Royal Opera House, Covent Garden.

Sumber photo's : article.wn.com

Tidak ada komentar: