Mallarangeng, nama itu tiba-tiba saja begitu terkenal. Peran Rizal Mallarangeng sebagai desaigner kampanye SBY yang menghebohkan, Fox yang dikomandani Choel Mallarangeng dan tingkah pola Andi (Alfian) sang jubir kepresidenan. Meski pro dan kontra, harus diakui bahwa Mallarangeng bersaudara sangat prestisius. Ganteng, muda, pintar dan kaya.
Andi Alfian Mallarangeng

Andi Rizal Mallarangeng

Rizal kemudian mengajukan proposal mendirikan Freedom Institute kepada Bakrie. Lembaga yang di Amerika dikenal sebagai lembaga pengelola korban pecandu narkoba ini, di Indonesia lebih berperan dalam penggiringan opini. Bakrie yang dikenal Rizal selagi mahasiswa ini, kemudian membawa Rizal sebagai staf ahli Menko kesra. Meski dikenal pendukung Megawati, Rizal bersama Goenawan Muhamad, Lin Che Wie, Iksan, Chatib Basri, Raden Pardede, Sofyan Wanandi dan Todung Mulya Lubis dan sang kakak Andi dari Freedom Institute memasang iklan di kompas, 26 Februari 2005 yang mendukung kenaikan BBM.Freedom institue resmi berdiri pada 2001 diketuai Rizal sebagai Direktur Eksekutif, Saiful Mujani (pimpinan LSI) sebagai direktur riset, Luthfie Asysyaukanie sebagai deputi direktur dan Hamid Basyaib sebagai direktur program. Andi Mallarangeng, M. Chatib Basri, Mohamad Iksan, Nirwan Dewanto, Ahmad Sahal, dan Ulil Abshar Abdallah tercatat sebagai Associates.
Rizal kemudian dipercaya Surya Paloh untuk menjadi pembawa acara "Save Our Nation" di Metro Tv. Hubungan Rizal dengan Megawati memburuk saat Rizal mencalonkan diri menjadi capres alternatif. Saat pencalonan tersebut, Rizal meminta Yudhoyono untuk tidak mencalonkan diri lagi. Rizal menyatakan mampu memimpin Indonesia, pembangunan saat ini tidak begitu cepat, mulai dari infrastruktur, pengangguran, kemiskinan, ekonomi dan BBM. Pilihan Rizal ini ditanggapi Andi, "wajar dalam demokrasi. Itu artinya dia sudah tidak mendukung Megawati. Mungkin selangkah lagi mendukung SBY,” Rizal muncul di dalam kereta yang ditumpangi Boediono, saat akan menuju Bandung, untuk acara deklarasi, 15 Mei 2009. Dia menjadi ketua rombongan Boediono. Masih menurut Jawa Pos, beberapa anggota rombongan terkejut melihat kehadiran Rizal. Dalam perjalanan di kereta api itu, Rizal bahkan tidak berhenti “digoda” oleh anggota rombongan lain termasuk Boediono. “Kamu sabar dulu ya, tunggu 2014,” kata Boediono. Dewi Tjakrawati, istri Rizal ikut menimpali. “Tenang Pak Boed, pas deklarasi, Celi saya ikat biar tidak lepas ke panggung,” tuturnya lantas tertawa. Semua yang mendengar ikut tertawa. Rizal tersenyum kecut.
Andi Zulkarnain Mallarangeng

Setelah itu Fox melakukan survei untuk mengetahui kabupaten mana yang masih resistan, mana yang sudah lunak. Rencana kampanye pun kemudian disusun untuk memenangi hati pemilih di daerah-daerah yang masih enggan memilih Alex. Hasilnya Alex terpilih menjadi gubernur. Padahal kata Zulkarnain, enam bulan sebelum hari pemilihan, popularitas Alex hanya 32 persen, jauh di bawah popularitas Syahrial. Sukses itu mengantarkan Fox mendapatkan klien kakap Sutrisno Bachir dengan nilai kontrak 120 milyar. Saat baru meraup 40 milyar, Sutrisno merasa dikadali, karena iklan Rizal di televisi dengan statement "if there is a will, there is a way" menimpali kata-kata Sutrisno "hidup adalah perbuatan.". Konon, gara-gara itu Rizal didepak dari Fox Indonesia dan mendirikan RM09.
Choel dan Foxnya kemudian mendapatkan kepercayaan dari Demokrat dan SBY mulai dari pileg hingga pencitraan SBY. Hasilnya Demokrat melejit. Segudang ide untuk metode dan strategi kampanye Demokrat juga muncul dari Zulkarnain. Salah satunya adalah kampanye hari terakhir Demokrat di Magelang, Jawa Tengah. Saat semua partai gencar melaksanakan rapat akbar di lapangan terbuka dengan ribuan massa, Demokrat justru menyewa gedung pertemuan yang mampu menampung 500 orang. Jumlah yang sedikit memang tapi Zulkarnain memboyong seratusan jurnalis dari Jakarta untuk meliput kegiatan tersebut. “Itu kampanye modern. Tidak perlu mengerahkan banyak massa, tapi efektif. Pesan tersampaikan,” kata Zulkarnain. Dalam belanja iklannya, Zulkarnain lebih memilih menggunakan strategi media spinning. Misalnya dengan menampilkan wajah Yudhoyono di harian terbesar di Indonesia di halaman depan dengan setengah halaman tambahan. Jenis iklan flap-ads itu jarang digunakan di Indonesia. Selain Demokrat dan Yudhoyono, klien Fox yang lain adalah Edhie Baskoro, putra bungsu Yudhoyono yang maju sebagai kandidat legislator di wilayah kampung halaman sang Bapak. Ongkos untuk Ibas –panggilan Edhie termasuk murah, hanya Rp 10 miliar.
(c) Dari berbagai sumber/diskusi di Facebook dan kaskus.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar