
Demikian juga dengan Sukarno, putra "Sang Fajar". Presiden orator dan flamboyan ini merupakan penikmat lukisan erotik dan pengagum wanita cantik. Track-nya yang memiliki istri lebih dari 4 (empat) orang - dari yang lebih tua dari dirinya hingga seusia anaknya - setidaknya membuktikan anggapannya sebagai pemuja wanita cantik. Selain dikenal sebagai seorang pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia, serta orator ulung di negeri ini, ternyata Bung Karno memiliki “keahlian” lain. Keahlian yang satu ini agak tabu dibicarakan, yakni ‘cara menentukan keperawanan gadis dari penampilan luar”. Dari buku “In Memoriam” karya Rosihan Anwar, terungkap cara Presiden Soekarno menentukan gadis yang masih perawan. Rosihan Anwar adalah seorang jurnalis yang sudah kritis ketika era pemerintahan Soekarno.
“Tahukah kamu bagaimana cara memastikan apakah seorang gadis pada penglihatan luar masih perawan atau tidak?”tanya Bung Karno.
“Tidak tahu Bung,”Jawab Rosihan Anwar“Begini… Jika kamu tarik een denkbeeldige recthe li jin (suatu garis imaginer yang lurus) di atas dada si gadis, dari pertengahan lengan yang satu ke lengan yang lain, lalu kamu tentukan pada penglihatan dari luar saja dimana letaknya ujung-ujung payudaranya (pentil), diatas garis atau bawahnya, maka kamu akan bisa berkata, jika dibawah garis dia tidak lagi perawan,tapi jika dia tetap masih perawan.”
Penjelasan : Lengan kita terdiri dua bagian, lengan bagian atas dan lengan bagian bawah. Dan yang dimaksud dengan membagi garis pertengahan adalah garis pertengahan lengan atas. Perkirakan garis tengah antara lengan atas tersebut, lalu tariklah garis khayal antara pertengahan lengan atas lengan kanan ke lengan kiri. Bila garis khayal berada di bawah ‘pentil’ payudara, maka menurut perhitungan Bung Karno, gadis tersebut masih perawan. Namun, bila ‘pentil’ payudara berada di bawah pentil, maka gadis tersebut tidak perawan.
Konon (namanya saja KONON, belum tentu benar) waktu saya kecil (1980-an), beredar juga rumor dalam masyarakat bahwa Sukarno memiliki "Kaca Mata Ajaib", bisa melihat lekak-lekuk tubuh seorang perempuan. Tembus pandang, begitulah kira-kira. Aah, Sukarno ada-ada saja.
Konon (namanya saja KONON, belum tentu benar) waktu saya kecil (1980-an), beredar juga rumor dalam masyarakat bahwa Sukarno memiliki "Kaca Mata Ajaib", bisa melihat lekak-lekuk tubuh seorang perempuan. Tembus pandang, begitulah kira-kira. Aah, Sukarno ada-ada saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar