Minggu, 01 Februari 2009

Pasaman Barat : Entitas Historis dan SDA

Oleh : Muhammad Ilham

Rangkaian perjuangan panjang warga Pasaman Barat baik di kampung maupun di rantau telah membuahkan hasil yang menggembirakan dengan terbentuknya Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2003. Langkah berikutnya membangun Pasaman Barat sesuai dengan pengharapan ketika perjuangan ini dimulai yaitu kemakmuran dan keadilan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Membangun Pasaman Barat dengan cara menggerakkan kepedulian sekaligus kebanggaan warga Pasaman Barat yang tinggi kepada kampung halamannya membutuhkan pemerintahan dengan kepemimpinan yang lebih baik sehingga kerjasama pelaku pembangunan dapat diwujudkan. Pemerintahan yang kuat dan berwibawa, kepemimpinan yang arif dan bijaksana serta aparatur yang bersih, jujur, dan amanah merupakan kata kunci yang tepat untuk membangun Pasaman Barat. Sebagai kabupaten baru, konsep pemerintahan dengan kepemim pinan dan kinerja aparatur yang baik harus diletakkan agar kelang-sungan pemerintahan dan keberlanjutan pembangunan dapat di laksanakan. Pola pembangunan yang tepat yaitu mengembangkan potensi dasar daerah dengan jaring kemitraan sehingga komitmen pelaku pembangunan dapat digerakkan. Pola pemerintahan yang baik yaitu mengarahkan dan mengerahkan serta mengendalikan pemanfa-atan sumberdaya daerah secara berkesinambungan dan berkeadilan.

Faktor kepemimpinan yang arif dan bijaksana yaitu menempatkan segala sesuatu pada tempat dan mempertimbangkan segala kemungkinan dengan cermat sehingga sumberdaya daerah dapat dimanfaatkan secara ekonomis, efektif, efisien. Faktor aparatur yang jujur dan amanah yaitu melaksanakan pekerjaan sesuai uraian tugas berdasarkan fungsi yang merujuk kepada kewenangan dan tanggung jawab. Kepemimpinan yang baik akan mampun mengarahkan aparat mencapai kinerja yang baik pula sebagai satu kesatuan yang saling berkait dan bergantung. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan cita-cita perjuangan membangun Pasaman Barat perlu kepemimpinan yang baru dengan konsep pembangunan yang segar dan menggairahkan. Perspektif yang demikian menjadi kebutuhan sekaligus pengharapan warga Pasaman Barat sehingga semangat membangun daerah dapat diwujudkan seperti yang dinyatakan ketika perjuangan baru dicanangkan. Keberadaan pemerintah harus dirasakan dalam memberikan pelayanan publik yang memfasilitasi dan menstimulasi pembangunan daerah yang dilakukan oleh seluruh pelaku pembangunan. Keberadaan pemerintah harus mampu memberi jaminan dan kepastian hukum bagi dunia usaha khususnya agar investasi dapat mencapai sasaran.

Kepala Daerah telah disyaratkan untuk menyusun wawasan pembangunan (development vision) yang mengungkapkan kerangka pemikirannya dalam membangun daerah. Wawasan pembagunan mengungkapkan kemampuannya dalam memahami dan mengembangkan segenap potensi pembangunan. Amat naif apabila pemikirannya tidak mampu menyerap aspirasi dan mengakomodasi kan kepentingan dari berbagai pelaku pembangunan yaitu warga Pasaman Barat yang berada di kampung dan di perantauan. Warga Pasaman Barat dianugerahi modal sosial-budaya (socio-cultural capital) yang amat baik yaitu kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan nagari berserta anak nagarinya. Untuk itu diperlukan kepemimpinan yang aspiratif dan akomodatif dalam mengembangkan potensi sosial untuk berperan serta membangun daerah. Meng akomodasi kepentingan dari para pelaku pembangunan adalah kunci keberhasilan kepemimpinan dalam mengembangkan peran serta warga Pasaman Barat yang peduli tersebut. Kemakmuran ditunjukkan oleh ketahanan ekonomi dan sosial. Ketahanan ekonomi berarti kemantapan perkembangan perekono-mian rakyat sehingga mampu bertahan terhadap berbagai gonca-ngan. Ketahanan ekonomi adalah tujuan antara kearah kemakmuran sosial (social welfare) dan ketahanan sosial adalah tujuan antara kearah keadilan sosial (social equity). Kemakmuran sosial dan keadilan sosial membentuk kesejahteraan sosial sebagai tujuan akhir dari proses pembangunan. Wawasan pembangunan Pasaman Barat ini berisi gambaran keadaan yang diinginkan dan upaya yang dilakukan selama periode kepemimpinan kepala daerah. Berdasarkan wawasan pembangunan ini dapat disusun arah kebijakan dan strategi serta berbagai sektor strategis yang akan dikembangkan bersama para pelaku pembangunan. Wawasan pembangunan ini sebagai kerangka kebijakan pembangunan yang akan disusun bersama masyarakat jika (calon) kepala daerah diberi kepercayaan memimpin daerah ini.

Kabupaten Pasaman Barat sebagai kabupaten baru membutuh kan kepemimpinan yang jujur dan amanah serta mendapat dukungan dari warga pasaman Barat di kampung dan rantau. Kepemimpinan yang jujur dan amanah akan mendapat rahmat illahi sehingga segenap upaya dimudahkan dalam kerangka mengembangkan sumberdaya alam untuk kemakmuran. Ini sangat relevan dengan sikap peduli warga Pasaman Barat terhadap kemajuan daerah bagi kesejahteraan antar generasi secara berkesinambungan. Kabupaten Pasaman Barat merupakan sebuah negeri harapan yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat kaya sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, yaitu :

Negeri harapan ini memiliki lahan subur yang merupakan dataran andosol terluas di Indonesia, curah hujan yang merata terbentang digaris khatulistiwa dengan tingkat penyinaran yang optimal, topografi yang relatif rata dibentengi oleh gunung-gunung dan hutan alam yang lebat yang mengalirkan sungai-sungai serta pantai pesisir yang terpanjang di Sumatera Barat yang cocok untuk pertanian yang mengandung peluang dan merupakan kekuatan untuk pembangunan dan pengembangan agrobisnis dan sekaligus agroindustri. Potensi lahan pertanian adalah sawah seluas 17.783 ha., tegalan seluas 19.857 ha., pekarangan seluas 6.431 ha., padang rumput seluas 1.221 ha. dan perkebunan seluas 116.647 ha. Tanaman yang terdapat di Pasaman Barat adalah jagung seluas 17.327 ha. dengan jumlah produksi 102.219,7 ton/tahun, padi seluas 31.802 ha. dengan produksi 140.219,7 ton/tahun, kacang kedele seluas 216 ha. dengan total produksi 315,8 ton/tahun dan tanaman lainnya yaitu ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, pisang, jeruk, nenas, salak, pepaya, lombok, ketimun, terung dan kacang panjang dengan produk dan komoditi unggulan adalah jagung, padi, salak dan alpukat. Penduduk yang berusaha disektor tanaman pangan berjumlah 50.222 kepala keluarga.

Perkebunan yang ada sekarang adalah perkebunan kelapa sawit seluas 116.659 ha. dimana 77.209 ha. dikelola perusahaan perkebunan (inti dan plasma) dan 39.450 ha. perkebunan swadaya dan ditambah lahan beberapa ribu lagi kebun masyarakat. Perusahaan perkebunan yang ada di Pasaman Barat yaitu : PT. Perkebunan Nusantara VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, PT. Bakrie Pasaman Plantation (BPP) di Kecamatan Sungai Aur dan Kecamatan Sungai Beremas, PT. Gersindo di Kecamatan Pasaman, PT. Agro Wiratama di Kecamatan Sungai Aur, PT. Pasaman Marama Sejahtera di Kecamatan Sungai Aur, PT. Sawita Jaya di Kecamatan Koto Balingka, PT. Bintara Tani di Kecamatan Sungai Beremas, PT. Perkebunan Anak Nagari Pasaman (PANP) di Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali, PT. Permata Hijau Pasaman di Kecamatan Pasaman, PT. Anam Koto di Kecamatan Pasaman, Inkud Agritama di Kecamatan Kinali, PT. Prima Tani Mulia di Kecamatan Pasaman, dan PT. Tri Sangga Guna (TSG) di Kecamatan Kinali.

Hasil perkebunan sawit pertahun sebanyak 1.333.976 ton, kebun kakao 78.645 ha. dengan hasil sebanyak 1.619,75 ton/tahun, kebun kelapa seluas 35.002,75 ha. dengan hasil 7.372,9 ton/tahun, kebun kulit manis seluas 2.334 ha. dengan hasil 987 ton/tahun, kebun kopi seluas 2.175,5 ha. dengan hasil 837,2 ton/tahun, kebun karet 6.885,5 ha. dengan hasil 4.652 ton/tahun, kebun jahe seluas 24,5 ha. dengan hasil 53,7 ton/tahun, kebun cengkeh 15,7 ha dengan hasil 4,1 ton/tahun, kebun merica seluas 34,5 ha dengan hasil 2,92 ton/tahun, kebun nilam seluas 1.242 ha. dengan hasil 9,82 ton/tahun, kerbun gardamunggu seluas 131 ha. dengan hasil 18,6 ton/tahun. Bidang usaha perkebunan unggulan sektor adalah kebun kelapa sawit. Penduduk yang berusaha di sektor perkebunan sebanyak 350.405 kepala keluarga. Perkebunan kelapa sawit juga sangat berpotensi untuk diintegrasikan dengan peternakan bagi tempat pengembangan sapi terutama kebun kelapa sawit seluas 60.000 ha. dengan masing-masing 2 ekor/ha., akan dapat dipelihara 120.000 ekor sapi.

Bidang peternakan terdiri dari sapi 6.812 ekor, kerbau 1.669 ekor, kambing 7985 ekor, unggas 351.819 ekor, kuda 6 ekor dan domba 32 ekor dengan unggulan untuk dikembangkan adalah sapi potong. Penduduk yang berusaha di sektor peternakan berjumlah 27.808 kepala keluarga. Peternakan juga dapat dikembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit terutama lahan sawit perkebunan rakyat seluas 60.000 ha. Jenis ternak yang paling mungkin dikembangkan pada lahan sawit adalah sapi dengan perkiraan 2 ekor/ha. sehingga dari 60.000 ha. lahan sawit rakyat dapat dipelihara sebanyak 120.000 ekor.

Sektor perikanan dan kelautan memiliki potensi berbagai jenis ikan yang dikategorikan perikanan air tawar di dalam sungai, rawa, telaga, kolam dan sawah dengan jenis ikan yaitu : ikan lele, ikan mas, ikan gurami dan ikan lainnya dengan peluang investasi/usaha sebagai produk unggulan untuk dikembangkan adalah : ikan lele rawa (limbek alin). Sedangkan perikanan laut dengan jenis ikan pelek, ikan mayung, ikan merah bambang, ikan kerapu, ikan cucut, ikan pari, ikan bawal, ikan alu-alu, ikan laying, ikan selar, ikan kuwe, ikan teri, ikan tembang, ikan lemuru, ikan gedek/parang, ikan kembung, ikan tenggiri, ikan tuna, ikan layur, ikan cikalang, ikan tongkol, udang windu, udang putih, udang dogol, udang galah, dan cumi-cumi dengan peluang investasi dan produk unggulan udang dan ikan teri. Penduduk yang berusaha di sektor perikanan sebanyak 11.703 kepala keluarga. Sedangkan potensilaut yaitu 3.283,2 km2 memiliki berbagai potensi disamping potensi ikan laut yang disebutkan diatas, yaitu mangrove, rumput laut dan tumbuhan laut lainnya. Disamping potensi pantai pantai sepanjang 152 km juga laut Pasaman Barat mempunyai potensi pulau-pulau seperti pulau Harimau, pulau Panjang, pulau Telur, pulau Pigago, pulau Pangkal, pulau Unggas dan pulau-pulau kecil lainnya yang terletak di mulut teluk Air Bangis. Pulau-pulau, pantai dan taman laut yang ada di Pasaman Barat sekaligus juga menjadi potensi sektor pariwisata.

Sektor kehutanan kabupaten Pasaman Barat terdiri dari Hutan Suaka Alam Wisata (HSAW) seluas 20.000 ha., hutan lindung (HL) seluas 120.000 ha., Hutan Produksi Tetap (HPT) seluas 18.600 ha., Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 10.000 ha., Hutan Produksi Konversi (HPK) seluas 5.000 ha., Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 203.177 ha. dan Lahan Kritis (LK) seluas 12.000. Jenis kayu yang baik dikembangkan adalah kayu jati, kayu surian dan kayu mahoni dengan produk unggulan dan peluang investasi adalah kayu mahoni. Potensi hutan adalah kayu dengan berbagai jenis kayu yang sekaligus sebagai potensi industri perkayuan. Sedangkan potensi hutan lainnya adalah sarang burung walet (SBW) di Goa Karang Putih Nagari Rabi Jonggor di Kecamatan Gunung Tuleh di Bukik Tuleh Beruang Nagari kajai Kecamatan Talamau dan di Goa Rantau Paku Tombang. Sedangkan di Tanjung Beruang Kenagarian Kajai Kecamatan Talamau, di nagari Kiawai kecamatan Gunung Tuleh dan nagari Air Bangis kecamatan Sungai Beremas sedang digali potensinya dan akan diolah dalam waktu dekat.

Pada sektor ini terdapat bahan galian yang terdiri dari batu bara, di Bukit Fila Nagari Kajai, di Silaping kecamatan Ranah Batahan, emas di Silaping kecamatan Ranah Batahan, di Ujung Gading kecamatan Lembah Melintang, di Lambah Nagari Kinali kecamjatan Kinali, di Tombang Nagari Sinuruik, Timah Hitam di Silaping kecamatan Ranah Batahan, minyak bumi di kawasan pantai Katiagan kecamatan Kinali sampai Sikilang kecamatan Sungai Aur, batu granit di gunung Marando Air Bangis kecamatan Sungai Beremas, kromix, bahan pupuk kestrik di Tonggar Pinaga kecamatan Pasaman di jorong Lubuk Sariak nagari Kajai kecamatan Talamau, bahan semen di Paraman Ampalu kenagarian Rabi Jonggor kecamatan Gunung Tuleh, kapur di Kajai kecamatan Talamau dan pasir besi di kenagarian Katiagan Mandiangin kecamatan Kinali dengan bahan galian unggulan adalah bahan pupuk dan bahan semen.

Wisata alam yang ada di Pasaman Barat terdiri dari wisata rekreasi alam berupa pantai Air Bangis di kecamatan Sungai Beremas, pantai Sasak di kecamatan Sasak Ranah Pesisir, pantai Muaro Binguang di kecamatan Kinali, pantai Sikilang di kecamatan Sungai Aur dan pantai Taluak Dalam di kecamatan Lembah Melintang, Air Terjun di Sarasah Talang kecamatan Sungai Aur, Air Panas di Talu kecamatan Talamau, panjat tebing di kecamatan Gunung Tuleh, hicking Gunung Talamau di kecamatan Talamau dan arung jeram (rafting) di Batang Tongar kecamatan Pasaman. Wisata pulau dengan beberapa pulau seperti pulau Harimau, pulau Panjang, pulau Pigago, pulau Pangkal dan pulau-pulau kecil lainnya, juga menjadi potensi alam yang pantas dikembangkan untuk megaton kepariwisataan disamping taman lautnya. Wisata alam yang sudah menjadi unggulan yang layak jual (sale-able) saat ini adalah wisata gunung Talamau, dengan berbagai kegiatan seperti hicking dan trecking (petualangan) yang cukup terkenal diseantero dunia sehingga beberapa biro travel yang ada di Sumatera Barat sudah menjual Paket Khusus Gunung Talamau sejak beberapa tahun silam. Namun hal ini perlu disikapi dengan lebih membenahinya dan harus juga difikirkan peluang apa yang patut kita raih dalam megaton wisata gunung Talamau ini, sehingga daerah dapat mengambil manfaat dari megaton ini seperti menyediakan penginapan yang bagus dan bersih di sekitar Kajai dan talu serta peluang lainnya yang pantas dan patut diraih untuk manfaat yang sebesar-besarnya.

Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat perlu menyusun suatu development platform atau landasan pijakan bagi pemerintahan bersama masyarakat dalam menyusun rencana dan kebijakan pembangunan sebagai penjabaran dari visi pembangunan Kabupaten Pasaman Barat. Landasan pijakan pembangunan itu harus dirangka berdasarkan keadaan sekarang dan pengembangannya masa datang untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera melalui pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan politik, yaitu :

• Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga Kabupaten Pasaman Barat dalam upaya membangun kehidupan sosial dengan keragaman adat dan budaya
• Meningkatkan ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh kemantapan pertumbuhan berbagai sektor ekonomi dan keuangan pada skala lokal dan regional
• Meningkatkan ketahanan sosial-budaya-politik yang ditunjukkan oleh kemantapan perkembangan sektor pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan
• Meningkatkan fungsi dan peran pusat-pusat kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal yang terpadu dengan kebijakan pembangunan pesisir barat Sumatera
• Meningkatkan fungsi dan peran pusat-pusat kecamatan sebagai pusat pelayanan sosial yang terpadu dengan kebijakan pembangunan pesisir barat Sumatera
• Meningkatkan fungsi dan peran Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam regulasi, fasilitasi dan stimulasi terhadap pembangunan antar sektor dan antar ruang-wilayah
• Meningkatkan fungsi dan peran berbagai kelembagaan ekonomi-keuangan, sosial-budaya-politik dalam mewujudkan ketahanan ekonomi dan sosial.
• Meningkatkan fungsi dan peran berbagai lembaga dalam proses pembangunan untuk mewujudkan kemakmuran bersama atas usaha bersama.


KEADAAN SEKARANG (EXCISTING CONDITION)

Luas Kabupaten Pasaman Barat adalah 3.887,77 ha. Secara geografis terletak diantara 000 33 Lintang Utara sampai 000 11 Lintang Selatan dan 990 10 Bujur Barat sampai 1000 04 Bujur Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara di sebelah utara dan Kabupaten Agam di sebelah selatan serta samudera Indonesia sebelah barat dan kabupaten pasaman di sebelah timur. Kabupaten ini terdiri dari 11 (sebelas) kecamatan, 19 nagari, 107 jorong dan 363 dusun dengan jumlah penduduk 388.893 jiwa yang terdiri dari 198.335 orang laki-laki dan 190.555 orang perempuan dengan kepadatan 99 orang/km2. Kabupaten ini memiliki potensi besar dalam sektor pertanian terutama subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan yang sudah mampu memberikan kemakmuran walaupun juga belum termanfaatkan secara ekonomis sehingga dianggap menyimpan harapan masa depan. Kabupaten ini juga memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan yang belum terolah selama ini karena membutuhkan investasi yang sangat besar. Selain itu juga memiliki peluang besar bagi pengembangan sektor nonekonomi yaitu pendidikan dan kesehatan. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama warga pasaman Barat selaku pelaku pembangunan telah berupaya meletakkan dasar kebijakan pembangunan daerah sejak pemerintah pusat memberi kepercayaan dalam pembentukan Kabupaten Pasaman Barat. Sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh pemerintah atas dukungan warga Pasaman Barat namun masih banyak pula keinginan dan kebutuhan yang belum dapat diwujudkan. Ini menjadi tantangan kepada kepemimpinan baru yang aspiratif dan akomodatif.

Perhatian diarahkan kepada upaya peningkatan peran serta masyarakat sebab kepedulian warga Pasaman Barat merupakan faktor penting yang perlu dikembangkan. Pemerintah kurang membuka kesempatan untuk terlibat dalam proses sesuai fungsi dan peran. Masih banyak sektor ekonomi belum terdukung perkembangannya yang berkaitan dengan upaya mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan. Beberapa bidang sosial belum terpacu perkembangan terutama berkait dengan kesejahteraan sosial. Untuk mewujudkan visi pembangunan maka disusunlah upaya-upaya (missions) dalam kerangka peningkatan peran serta warga Pasaman Barat melalui proses pengarahan dan penyelarasan oleh Pemerintahan Kabupaten pasaman Barat, yaitu :

 Menyusun rencana pembangunan dengan mengakomodasi aspirasi warga Pasaman Barat sehingga pembangunan menjadi tanggungjawab bersama termasuk memelihara dan mengembang kan hasil pembangunan tersebut.
 Menyusun kelembagaan pemerintah yang kaya fungsi dan peran regulator dan fasilitator serta stimulator sehingga proses pembangunan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana secara konsisten dan konsekwen
 Menyusun pola kerjasama yaitu aliansi strategis dan kemitraan dalam pelaksanaan pembangunan diantara para pelaku pembangunan secara berkesinambungan dan berkelanjutan melalui penyelarasan pemerintah.
 Menyusun pola pengendalian pembangunan agar tercapai hasil pembangunan yang optimal yaitu ekonomis, efektif dan efisien untuk mendorong hasrat warga Pasaman Barat dalam berperan serta dalam proses pembangunan
 Menyusun pola evaluasi dan pertanggungjawaban pemanfaatan sebagai sumberdaya pembangunan sebagai umpan balik bagi perubahan dan penyesuaian dalam rencana dan kebijakan pada masa depan.
 Penyelenggaraan pemerintahan kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan prinsip-prinsip pemerintah yang bersih dan berwibawa, pemerintahan yang kuat dan bertanggung jawab (Good Government and Clean Government) yang berorientasikan kepada pelayanan masyarakat.
 Membangun iklim investasi yang sehat bagi peningkatan perekonomian masyarakat dengan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
 Mermuskan berbagai Peraturan Daerah (Perda) yang disesuaikan dengan potensi dan peluang daerah serta akomodatif terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat.
 Perwujudan sistem pendidikan yang demokratis dan bermutu dengan peran serta aktif lembaga-lembaga masyarakat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
 Mewujudkan pengentasan kemiskinan terhadap masyarakat pedesaan dan masyarakat pantai (pesisir) sebagai realisasi komitmen terhadap rakyat kecil.
 Membuka peluang-peluang lapangan kerja baru dan tenaga kerja untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Pasaman Barat.
 Menciptakan lingkungan kerjasama kemitraan yang harmonis dan terpadu dengan berbagai kalangan pelaku pembangunan (DPRD, Perguruan Tinggi, Tokoh Adat, Ulama, Pengusaha, LSM dan unsur masyarakat lainnya).

Untuk mewujudkan wawasan pembangunan dengan landasan pijakan dan upaya yang akan dilaksanakan oleh pemerintah bersama warga yaitu disesuaikan dengan fungsi dan peran sebagai pelaku-pelaku pembangunan maka disusun arah kebijakan, yaitu :
1. Membangun pemerintah yang baik dibawah kepemimpinan yang arif dan bijaksana serta aparatur yang jujur dan amanah agar mampu memberi pelayanan yang prima.
2. Meningkatkan ketersediaan prasarana dan prasarana dasar sehingga mampu meningkatkan keseimbangan pembangunan secara sektoral dan regional.
3. Meningkatkan keamanan dan ketertiban sosial sehingga menarik penanaman modal terutama usaha ekonomi yang berskala besar.
4. Membangun etika sosial yang selaras dengan kerangka perubahan (changes) dan penyesuaian (adjustment) untuk kemantapan kehidupan sosial, budaya dan politik.

Untuk mendukung arah kebijakan pembangunan tersebut maka disusun strategi yang sesuai dengan situasi dan kondisi pada masa kini dan perkiraan masa datang, yaitu :

1. Strategi konsolidasi dalam kerangka menata-ulang sistem, standar dan prosedur berdasarkan mekanisme untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dimana semua pelaku pembangunan dapat terlibat dalam proses tersebut
2. Strategi aliansi dalam kerangka keterpaduan dalam proses pembangunan melalui keterlibatan berbagai pelaku pembangunan yang sejenis seperti diantara unit kerja pemerintah daerah yang saling terkait dalam proses pembangunan
3. Strategi kemitraan dalam kerangka meningkatkan kapasitas sumberdaya sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi serta daya saing produk dan pelayanan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelan-jutan.

Untuk mendukung fungsi dan peran sebagai pusat pelayanan sosial di wilayah pesisir barat Pulau Sumatera maka Pemerintah Kabupaten Pasaman perlu memfasilitasi dan menstimulasi perkembagnan beberapa bidang sosial yaitu :

 Mengembangkan kesadaran beragama bagi masyarakat Pasaman Barat yang dimulai dari anak-anak yang ada di lembaga pendidikan formal dan meminimalaisasi penyakit masyarakat. Filosofi kehidupan “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” harus diimplementasikan dalam hidup dan kehidupan masyarakat dan aparatur pemerintahan Kabupaten Pasaman Barat, meningkatkan peran dan fungsi “Tungku Tigo Sajarangan” yaitu Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama.
 Mempersiapkan sistim pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dinilai oleh pemerintah kabupaten Pasaman Barat baik yang bersifat tenaga administratif maupun tenaga edukatif yang ditujukan untuk profesional terhadap masyarakat Pasaman Barat. Tenaga administratif direncanakan untuk mengikuti pendidikan lanjutan ke jenjang yang lebih tinggi. Sedangkan bagi tenaga edukatif diharuskan memenuhi standar kemampuan yang memadai untuk memberikan pelayanan Proses Belajar dan Mengajar kepada peserta didik. Pembenahan Sumber Daya Manusia aparatur pemerintahan ini diarahkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan kualitas yang memadai. Sasaran ini dapat dicapai apabila aparatur pemerintahan mempunyai sikap keterbukaan, akuntabilitas dan kemampuan untuk melaksanakan tugas yang diamanahkan dengan profesionalitas yang tinggi.
 Mengembangkan pariwisata dan infrastruktur (hotel, restoran dan lain-lain) dengan mengundang para investor untuk menanamkan modal Pemerintahan Daerah kabupaten Pasaman Barat memberikan informasi yang jelas tentang potensi-potensi yang dimiliki dibidang ini dan memberikan kemudahan pelayanan dan prosedur untuk menanamkan modal oleh investor, pariwisata dapat dikembangkan didaerah pantai seperti Muaro Binguang kecamatan Kinali, pantai Sasak di kecamatan Sasak Ranah Pesisir, pantai Air Bangis kecamatan Sungai Beremas dan kegiatan potensi alam lainnya. Begitu pula fasilitas hotel dan restoran yang memadai untuk dipertahankan khususnya di Simpang Empat sebagai ibu kota kabupaten Pasaman Barat.
 Mengembangkan potensi perikanan dan kelautan yang cukup luas dan potensial yang dimiliki oleh kabupaten Pasaman Barat dengan memberikan pelayanan dan kemudahan bagi nelayan tradisional. Pantai Pasaman Barat yang panjang, arah kebijakan yang memungkinkan untuk dikembangkan tentang bidang pariwisata dan kelautan ini adalah mengembangkan sistim eksplorasi dan eksploitasi perikanan dan kelautan yang maju dan mandiri dengan berorientasi kepada program agrobisnis dan agrowisata yang berwawasan lingkungan, melakukan penataan pada setiap pelaku perikanan laut yang mengutamakan kepentingan masyarakat dengan menerapkan manajemen profesional, merumuskan kebijakan tata ruang wilayah pesisir antara penangkanapan tradisional dengan modern serta menetapkan sarana dan prasarana penengkapan ikan seperti kapal ikan, alat tangkap, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta pengolahan dan pemasaran untuk mengekspor produksi perikanan. Dismaping itu menciptakan iklim yang kondusif bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam sektor perikanan dan kelautan terutama dalam usaha budi daya ikan yang membutuhkan teknologi tinggi dan investasi yang besar, menyusun sistem informasi perikanan dan kelautan, melakukan pelatihan bagi pelaku perikanan dan kelautan untuk meningkatkan profesionalitas dalam berusaha dan meningkatkan akses masyarakat pantai Pasaman Barat terhadap perkembangan teknologi dan pemasaran hasil ikan.
 Mengembangkan kesehatan masyarakat yang difokuskan kepada peningkatan perilaku sehat dan kesehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, peningkatan gizi keluarga, pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan seperti pengembangan fasilitas rumah sakit daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai tempat yang memadai bagi pelayanan kesehatan masyarakat. Disamping itu, melakukan pengawasan yang intensif terhadap obat, pengadaan obat, alat kesehatan dan vaksin serta fokus kepada penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif (narkoba). Fokus pembangunan dalam bidang kesehatan diatas harus ditopang dengan peningkatan SDM dalam upaya mendapatkan kualitas yang tinggi dari setipa pelaksana bidang kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan kesehatan diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan pro-aktif dengan melibatkan semua unsur pemerintah, swasta dan masyarakat yang bersatu padu.
 Mengembangkan dan mempertahankan sektor pertanian dan perkebunan yang produktif bagi kabupaten Pasaman Barat dengan meliputi sub-sektor tanaman pangan seperti : padi sawah, jagung, salak, jeruk dan alpukat. Sedangkan sub-sektor perkebunan meliputi kelapa sawit, kakao, kelapa, kulit manis, kopi, karet, nilam dan merica. Sebagai tanaman unggulan adalah kelapa sawit. Dimana sektor pertanian dan perkebunan ini bagi warga Pasaman Barat sudah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat dan sekaligus kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat Pasaman Barat sangat sudah familiar dan dikenal dengan masyarakat petani dan pekebun. Tujuan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan bagi masyarakat Pasaman Barat adalah meningkatkan jumlah dan kualitas produksi untuk meningkatkan pendapatan petani dan pekebun serta merehabilitasi lahan kritis untuk memperluas tanaman disamping menghindari erosi dengan sasarannya : Terpenuhinya kebutuhan konsumsi pangan dan protein bermutu baik dan harga terjangkau, Meningkatkan produktifitas petani dan pekebun selaras dengan perbaikan tingkat kesejahteraan, Meningkatkan pemanfaatan lahan kritis untuk tanaman dan terhindar dari erosi dan bencana alam.
 Pembangunan bidang hukum dan perundangan adalah dengan upaya menegakkan supremasi hukum untuk mewujudkan masyarakat madani yang sejahtera, yang tertib dan yang teratur. Setiap masyarakat memiliki sistim hukum dan perundang-undangan yang mengatur tingkah laku masyarakat. Dalam hal ini hukum dan undang-undang menjadi dasar dan landasan masyarakat dan pemerintah dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan dalam menuju keadaan yang lebih baik. Pembangunan hukum dan perundang-undangan bertujuan untuk menegakkan supremasi hukum dan mewujudkan pemerintahan yang lebih baik dalam era otonomi daerah dimana kewenangan dan tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat semakin besar, maka kedudukan hukum dan perundang-undangan adalah sebagai pengatur dan pengendali kegiatan pembangunan. Untuk itu kegiatan pembangunan Pasaman Barat diatur dan dikendalikan oleh hukum.
 Membanguan bidang pendidikan bagi masyarakat Pasaman Barat dalam rangka peningkatan kualitas SDM. Bidang pendidikan harus mendapat perhatian secara khusus oleh kepemimpinan yang baru di Pasaman Barat. Strategi dibidang pendidikan diarahkan dengan memperbanyak jumlah lembaga pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Tingkat Menengah, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan Perguruan Tinggi dengan prinsip wajib belajar 9 (sembilan) tahun tetap dipertahankan. Masyarakat wajib diberi kesempatan yang terbuka untuk masuk sekolah dengan biaya yang murah dan terjangkau sejalan dengan memperbanyak lembaga-lembaga pendidikan. Kualitas guru sebagai tenaga pengajar harus ditingkatkan agar dalam proses belajar mengajar dapat melahirkan anak didik yang berkualitas pula. Kabupaten Pasaman Barat sebagai daerah baru dalam menyiapkan regenerasi penerus pembangunan dan kepemimpinan masa datang, faktor Pendidikan ikut menentukan, dengan demikian strategi kebijakan 5 (lima) tahun kedepan perlu mendapat prioritas agar dalam waktu yang tidak begitu lama posisi kabupaten Pasaman Barat sejajar dengan kabupaten lainnya.


Setiap pelaku pembangunan memiliki kewenangan dan tanggungjawab dalam bentuk tugas dan fungsi serta peran yang berbeda sehingga dapat memberikan perhatian lebih terpusat sekaligus menghindari konflik kepentingan baik secara vertikal maupun horizontal.

1. Peran dan tanggungjawab pemerintah sebagai regulator dan fasilitator adalah :

 Sebagai regulator bertanggungjawab menyusun rancangan peraturan daerah dan berbagai peraturan lainnya yang relevan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi-keuangan dan perubahan sosial-budaya-politik kearah kemantapan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara yang berbudaya.
 Sebagai fasilitator bertanggungjawab menyediakan berbagai prasarana dan (sebagian) sarana yang mendukung peningkatan taraf kehidupan dengan norma hidup sehat serta peningkatan mobilitas baik berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan ekonomi dan sosial.
 Sebagai stimulator berperan dalam mendukung bahkan memacu perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah dalam bentuk bantuan permodalan dan teknis sehingga perkembangan ekonomi rakyat dapat memberi sumbangan berarti bagi peningkatan kesejahteraan sosial.

2. Peran dunia usaha yang mendukung melalui pengembangan usaha ekonomi adalah :

 Sebagai produsen berperan menghasilan berbagai produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan termasuk kemungkinan melakukan kemitraan diantara produsen atas dasar manfaat bersama.
 Sebagai distributor perberan menyalurkan berbagai produk dan pelayanan yang mendukung penyebar-luasan produk dan pelayanan sehingga kestabilan harga dapat dicapai sebagai perwujudan dari pemerataan hasil-hasil pembangunan.
 Sebagai konsumen berperan menyerap berbagai produk dan pelayanan sektor atau bidang lainnya yang relevan termasuk penyerapan angkatan kerja terutama kelompok terdidik dan terlatih dari angkatan kerja lokal.

3. Peran masyarakat yang membantu melalui penciptaan suasana yang kondusif yaitu :

 Sebagai objek pembangunan berperan memanfaatkan hasil pembangunan dan bertanggungjawab memelihara baik secara perorangan maupun berkelompok.
 Sebagai subjek pembangunan berperan terlibat secara aktif dalam proses yang partisipatif dan bertanggungjawab memberi umpan balik untuk keberlanjutannya.


PENUTUP

Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Pasaman Barat ditentukan oleh komitmen para pelaku pembangunan yaitu pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sesuai kewenangan dan tanggungjawab melalui tugas dan fungsi serta peran untuk mewujudkan kehidupan lebih baik dari waktu ke waktu sehingga terwujud warga Pasaman Barat yang sejahtera. Ini bergantung kepada kemauan dan kemampuan untuk berperan serta secara aktif di bawah penyelarasan pemerintah yang kuat dan berwibawa dengan kepemimpinan arif dan bijaksana serta aparatur jujur dan amanah untuk perubahan dan pembaharuan.

Indikator kemakmuran yaitu makin berkurangnya kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pembagian pendapatan antar golongan masyarakat. Keadaan ini hanya dapat diwujudkan melalui keterlibatan seluruh pelaku pembangunan secara aktif dengan komitmen untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial. Untuk itu, diperlukan pemerintah yang kuat dan berwibawa dibawah kepemimpinan yang arif dan bijaksana serta aparatur yang jujur dan amanah melalui kebijakan pembangunan yang aspiratif dan akomodatif.

Tidak ada komentar: