Selasa, 27 Agustus 2013

Catatan Mencerahkan dari Tetralogi Pramoedya Ananta Toer


"Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, 
dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia".
(Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia : Mama, 204)
 
Salam "sendu" dan do'a saya buat saudara-saudara Sesama Muslim di Mesir, Syiria dan entah dimanapun berada, apatah mereka Ikhwanul Muslimin ataupun tidak, apakah mereka Alawi, Sunni maupun Syi'ah. Sejarah (politik) Islam mendeskripsikan dengan teramat jelas bahwa pengelompokkan/aliran yang tercipta, adalah upaya Kapitalisasi Politik oleh segelintir pihak dengan (selanjutnya) dibumbui oleh justifikasi normatif-agama. Memang, ummat manusia pada akhirnya menciut pada satu keturunan ............ KETURUNAN QABIL !!

(c) adityawarman thaib


satu dua kalimat, pantas untuk dicatat-direnungkan :

- "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya
(Pangemanann, 46)

- "Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila. Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah, dikuasai dan menguasai, orang berpolitik".
(Minke, 420)

- "Bagaimanapun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil mendapat banyak pengikut".
(Pangemanann, 443)

- "Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan".
(Bunda/Minke, 46)

- "...bila akar dan batang sudah cukup kuat dan dewasa, dia akan dikuatkan oleh taufan dan badai"
(Raden Tomo, 277)

- "Dahulu, nenek moyangmu selalu mengajarkan, tidak ada yang lebih sederhana daripada hidup: lahir, makan-minum, tumbuh, beranak-pinak dan berbuat kebajikan".
(Bunda, 65)

:: SATU HAL yang membuat saya suka dengan karya "bernuansa historis" Pram adalah kemampuannya yang apik menukilkan kalam, dengan dukungan fakta-fakta (walau tak rijid secara metodologis), sehingga diktum yang dikemukakan oleh antropolog Levi-Strauss : "manusia itu lebih mirip dengan zamannya dibandingkan dengan nenek moyangnya" menjadi tepat.


_____ duhai, seandainya generasi muda suka karya Pram ..... ?

Tidak ada komentar: