tag:blogger.com,1999:blog-91383761638097842552024-03-13T14:46:56.506-07:00Muhammad Ilham BLOGIFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.comBlogger807125tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-25164283098578118742014-01-31T20:03:00.003-08:002014-01-31T20:04:18.585-08:00Lawak dan Sinisme (Lain) Terhadap Politik<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Begitulah ............. !!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Acara Parodi Politik <i>Sentilan Sentilun </i>dan acara sejenisnya, justru melawan dengan melawak. Sayatannya, sayatan daging, masyarakat bisa ketawa, jualan pun terjual pula. ada sarkasme dan sinisme dalam bahasa "ketawa" yang terkandung didalamnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Dl-UUoMLPdw/UuxyBDCAIbI/AAAAAAAAK80/xjTPtZ25Fhg/s1600/65375_727245220619441_2042414354_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Dl-UUoMLPdw/UuxyBDCAIbI/AAAAAAAAK80/xjTPtZ25Fhg/s1600/65375_727245220619441_2042414354_n.jpg" height="111" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengarlah, ketika Butet Kertaradjasa (Sentilan Sentilun) berkisah dengan sedikit improvisasi : Bertanyalah seorang anak 10 tahun pada si ayah, "Ayah, apa itu politik?" Sebuah pertanyaan "high" bagi anak seusianya. Setelah cukup lama terdiam, sang ayah-pun menjawab dengan improvisasi, "Politik itu seperti keluarga kita. Ayah mendapatkan uang untuk keluarga kita, ayah adalah KAPITALIS. Sedangkan IBUmu memakai uang yang ayah cari itu untuk menguruskan keluarga kita, jadi IBU adalah NEGARA. Sedangkan, kak IRA (nama imajiner : Pembantu Rumah Tangga) adalah golongan pekerja. Kamu adalah rakyat dan adik kamu adalah generasi masa depan. Lai paham wang ??" Si anak bingung. Ia tak paham sedikitpun. Lantas si ibu menyela, "Tak apa, malam ini waktu hendak tidur, kamu fikirkan apa yang ayah ucapkan itu, kemudian coba pahami. Oke. ayo, habiskan makanan, cuci kaki, gosok gigi ... bobok !" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si Anak yang 10 tahun ????? ........... semalaman si anak berusia 10 tahun itu tidak dapat lelapkan matanya gara-gara memikirkan, apa itu politik. Ia resah, dan mengambil kesimpulan, "ingin tidur dekat ayah dan ibunya". Ketika sampai di kamar orang tuanya itu, si anak melihat ibunya telah lena-lelap, sementara sang ayah entah kemana. Akhirnya, ia mengambil keputusan, "tidur saja di kamar Kak IRA (si pembantu rumah tangga). Ketika ia membuka kamar si pembantu, terlihat ayahnya lagi main "cacing gila" dengan si Kak IRA. Terpana, ia lantas menuju kamarnya. Tidur !! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sewaktu bersarapan esok pagi, si ayah bertanya, "Sudah tahu apa itu politik?" </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si anak menjawab dengan ketus, "sudah !". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si anak tanpa mengangkat muka melihat ayah dan ibunya, dengan tenang menjawab. "Sewaktu NEGARA sedang asyik tidur, golongan KAPITALIS menodai golongan PEKERJA. Akibatnya rakyat diabaikan dan masa depan bergelumang najis ! Itulah POLITIK".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Sumber foto : aris thofihara fb</span></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-45368866006641507302014-01-31T19:53:00.004-08:002014-01-31T19:54:29.386-08:00In Memoriam Sang Guru<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bulan ini, tiga tahun yang lalu, guru dan "lawan tanding" diskusi yang menarik itu, wafat. Teruntuk, Al-Muqarram, Buya Drs. H. Syamsir Roust, M.Ag.</i> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" .... politik itu, tahu bila mau <i>kanai</i> dan bilo <i>manganai</i>"</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52ec69b4e90eb8542611450" style="display: inline;">
<div style="text-align: justify;">
(defenisi sederhana a-la Buya Syamsir Roust) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-gEP5hk3UjdM/Uuxvy3QzSaI/AAAAAAAAK8s/DSdamc_dsMU/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-gEP5hk3UjdM/Uuxvy3QzSaI/AAAAAAAAK8s/DSdamc_dsMU/s1600/download.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengingat Buya Syamsir, demikian selalu kami panggil beliau di kampus, teringat saya dengan ungkapan Penyair Latino, Gabriel Marcia-Marquez: "Kehadiran yang diharapkan/kehadiran yang membahagiakan". Buya Syamsir Roust ditakdirkan Tuhan untuk selalu disambut bahagia orang-orang yang berinteraksi dengannya. Setiap ia datang ke kampus, hampir dimanapun ia duduk, orang akan merasa bahagia dan senang untuk berinteraksi, berdiskusi bahkan berdebat dengannya. Sebagai akademisi, ia mampu menyederhanakan tema diskusi yang pelik, dengan "joke-joke" yang mengena dan masih terkenang di benak hampir semua koleganya. Dalam ketebatasan fisik beberapa tahun menjelang beliau wafat, beliau tetap datang ke kampus untuk mengajar dan berdiskusi dengan mahasiswa dan teman sejawatnya. Kedatangannya akan membuat semua orang bahagia. Sesekali ia sakit, maka akan keluar ungkapan dari mulut koleganya : "rindu nian kita pada Buya Syamsir Roust". Beruntung-lah almarhum, kehadirannya dirindukan orang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia akademisi tulen. Sifat dan substansi akademisi ada pada dirinya. Mau mendengar, mau bertanya dan mau berargumentasi. Ia akan bertanya bila ia tak tahu tentang sesuatu hal. Saya merasakan hal demikian. Setiap ia datang ke kampus, selalu saja ada hal-hal baru yang didiskusikan-nya dengan saya. Saya yang murid, dan ia yang guru, justru bila ia tak tahu, ia akan bertanya.... !. Ia yang begitu bangga (pernah) menjadi "murid" antropolog kondang Parsudi Suparlan ini, ibarat pengikut aliran de-konstruksionisme dalam berdiskusi. Ia mampu mengemas suatu argumentasi yang berlawanan dengan pendapat umum atau pendapat yang mapan. Ia mampu membungkusnya dengan contoh-contoh "sederhana" tapi mengena (suatu kelebihan yang bermula karena beliau juga seorang muballigh Muhammadiyah kondang ini). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Rest in Peace</i> Buya !. Buya orang baik, Insya Allah, Allah Robbi Izzati akan menempatkan Buya bersama-sama dengan orang baik. Secara pribadi, saya amat sangat kehilangan seorang guru dan teman diskusi yang "menyentak". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buya nan ispiratif Drs.H. Syamsir Roust, M.Ag (wafat pada Sabtu/22 Januari 2011 Pukul 14.00 WIB siang, lebih kurang, di Rumah Sakit M. Djamil Padang. Dikebumikan di kampung halamannya tercinta, Taram Payakumbuh, kampung kecil yang ia banggakan dan selalu jadi buah bibirnya di kala hidup.</div>
</div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-82138101256223078562013-12-27T09:35:00.004-08:002013-12-27T09:37:07.698-08:00Politic .... ?<div style="text-align: justify;">
Sore itu :<br />
<span class="userContent">bertanyalah seorang mahasiswa saya, "<i>dalam
pemahaman yang teramat sederhana, berdasarkan apa yang sering terjadi
selama ini di lingkungan kita, apa sebenarnya praktek politik itu ?".</i> </span><br />
<br />
<span class="userContent">(Maka) .... seumpama gambar inilah, dinda. Bentuk wajahnya jelas. </span><br />
<span class="userContent">Tapi lihatlah, begitu banyak kepentingan dan tarik menarik. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<span class="userContent"></span><span class="userContent"> </span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-MKVG--xKu8o/Ur26Muy6_JI/AAAAAAAAK5g/uVeIWApXAKY/s1600/1469865_692007320809898_1824610044_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://4.bp.blogspot.com/-MKVG--xKu8o/Ur26Muy6_JI/AAAAAAAAK5g/uVeIWApXAKY/s400/1469865_692007320809898_1824610044_n.jpg" width="276" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">artgallery</td></tr>
</tbody></table>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-23414391098425486222013-12-27T09:16:00.004-08:002013-12-27T09:17:45.198-08:00Kang (D)jalal dan PDI-P<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Dr. KH. Djalaluddin Rahmat atau biasa
dipanggil Kang Djalal ini, ketika saya menjadi mahasiswa (1992-1999),
merupakan idola banyak orang-orang kampus, khususnya<span class="text_exposed_show">
berbasis keilmuan (Islam) berbarengan dengan Cak Nur, Cak Nun, Amien
Rais dan Gus Dur. Beliau adalah "referensi" sangat menarik tentang Islam
dan Peradaban. Saya bangga padanya. Pikirannya bernas, cerdas, memiliki
kedalaman ilmu agama yang luar biasa (padahal ia Doktor Komunikasi
Politik .... jadi ingat dengan kedalaman ilmu Imaduddin Abdulrahim yang
Doktor matematik itu). Analisisnya tajam, bahasa Arab bagus, bukunya
banyak dibaca dan gaya bahasanya amat menarik. Ia idola banyak mahasiswa
dan orang Indonesia. Belakangan Saya terpana, mengapa pengarang buku
"Islam Aktual" dan "Islam Alternatif" serta Ketua Ikatan Jamaah Ahlul
Bait Indonesia (IJABI) ini melabuhkan aspirasi politiknya ke PDI-P,
mengapa bukan ke Partai Islam ?<br /> <br /> Suatu ketika, disebuah media
online, Kang Djalal yang pintar dan zuhud ini, ditanya mengapa mau
menjadi calon legislatif partai yang bukan berbasis Islam ?. Pendiri Yayasan Mutahhari Bandung yang terkenal itu, kemudian menjawab,
"hanya PDI-P yang tidak mengkafirkan saya. Hanya PDI-P yang selama ini
melindungi kebebasan berpendapat kami. Partai Islam serta Menteri Agama,
hanya menjadikan kami sebagai komoditas politik dan memonopoli sorga". <br /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Konon, ummat Islam di Indonesia berkurang drastis
secara statistik. Mengapa ? ...... karena Syi'ah dianggap bukan Islam. <i>hehe</i> !!! </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-coGazY2nto8/Ur212tNSnUI/AAAAAAAAK48/DI6j39USDjM/s1600/1454584_703219986355298_1658670493_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-coGazY2nto8/Ur212tNSnUI/AAAAAAAAK48/DI6j39USDjM/s320/1454584_703219986355298_1658670493_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) muhsin labib</td></tr>
</tbody></table>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-53928909287509762102013-12-27T09:13:00.000-08:002013-12-27T09:13:31.435-08:00Sang Ibu (Anumerta)<span class="userContent"></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976">
<i>"Melihat foto ibu, aku percaya tentang kebaikan hati manusia". </i><br />
[WS. Rendra]<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Dengan ibunda terkasih, (almarhumah) Nurlian binti Ibnu Fudhil. Wisuda, September 1998. <span class="text_exposed_show">dalam ringisan sakit akibat penyakit, ia tak
tersenyum. padahal wanita penyuka bedak beras ini, adalah wanita yang
selalu senyum pada siapapun. ibunda saya gendong ke atas panggung,
pasca wisuda.</span><br />
<br />
</div>
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<span class="text_exposed_show"> </span><br />
<div style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"> AL-FATIHAH .... !!</span><br />
<span class="text_exposed_show"> Nurlian binti Ibnu Fudhil</span><br />
<span class="text_exposed_show"> (1947 - 2000)</span></div>
</div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976" style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976" style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976" style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976" style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<span class="userContent"></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> </span></span></div>
<span class="userContent">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-tcK6RkdsHLQ/Ur20-kcUZDI/AAAAAAAAK4w/EOkpDSLPfck/s1600/1460155_703639956313301_1052021014_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-tcK6RkdsHLQ/Ur20-kcUZDI/AAAAAAAAK4w/EOkpDSLPfck/s320/1460155_703639956313301_1052021014_n.jpg" width="236" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976">
<span class="text_exposed_show"><br /> </span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba28a7169023976">
<span class="text_exposed_show"><br /></span>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">
Foto yang saya dapatkan beberapa hari lalu, di susun selip buku
mahasiswa saya dulu yang lusuh. Seperti Archimedes yang berteriak
"EUREKA .. !", saya juga berteriak dengan linangan air mata. Bagi saya,
Ibu @ Umak, adalah mata air yang melimpah, sejak dari pelukan sampai ke
penghujung kehidupannya.</span><span class="text_exposed_show"> Di akhir hidupnya, saya merasa
bahagia, karena (sempat) mentunaikan keinginannya sejak masa gadis,
"naik bendi keliling kota Padang".</span></div>
</div>
</div>
</span><span class="userContentSecondary fcg"> </span>IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-37308637648701037752013-12-27T09:08:00.001-08:002013-12-27T09:08:35.056-08:00"Media Darling" Zaman<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-9h3r9yPoxrY/Ur2z89SKoNI/AAAAAAAAK4k/zUplcKFs5S4/s1600/1185500_713564971987466_1956270052_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="118" src="http://4.bp.blogspot.com/-9h3r9yPoxrY/Ur2z89SKoNI/AAAAAAAAK4k/zUplcKFs5S4/s320/1185500_713564971987466_1956270052_n.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">hbr.org</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Betapapun hebatnya seorang pemimpin, pasti ada
celah-celah tertentu yang enak untuk dikecam. Bila ia sukses di satu
bidang, dibidang lain ia akan "ditembak". Dan biasanya, kesuksesan besar
dan kelebihan utama ses<span class="text_exposed_show">eorang itu akan
abih tandeh oleh secuil kesalahannya. Jangankan Habibie, Mega,
Abdurrahman Wahid ataupun SBY, tokoh besar se"gadang" Soekarno dan Gamal
Abdel Nasser juga tak luput dari hal sedemikian. Soekarno, misalnya.
Siapa yang meragukan kebesaran dan ketokohannya. Pemersatu bangsa,
proklamator, tokoh bangsa, pejuang kemerdekaan tanah air sejak muda,
penggali Pancasila ...... tapi (masih ) teramat sering kita mendengar
tentang "kegenitannya". Bahkan - meminjam istilah tokoh posmo Jean
Bauddrillard - Soekarno dianggap "megalomania", orang yang gemar serba
besar dan serba cemerlang. Bahkan Cindy Adams, penulis biografi
Soekarno, pernah mempertanyakan (sekaligus menjawab sendiri), mengapa
Soekarno begitu suka menggunakan berbagai lambang dan logo kebesaran di
dadanya. "Pasti terlihat gagah dan jumawa", kata Cindy Adams.
Soekarno-pun meng-iyakannya. Ditengah "megalomania"nya ini, sejarah
mencatat rakyat masih susah. Tapi kenyataannya, ketika "Putra Fajar" ini
meninggal dunia, ia tidak meninggalkan kekayaan buat keluarganya. Walau
gosip tentang kekayaannya yang "tertanam" di negeri antah berantah
(hingga) kini masih terus dijaga oleh sebagain orang. Soekarno yang
"besar" itu (tetap) terus disalahpahami. <br /> <br /> Jokowi sekarang
menjadi "media darling", bahkan mengalahkan "pemilik sah ideologis yang
dianutnya" - Megawati. Ketika anarkisme atas nama agama sedang
berkembang di negeri ini, orang merindukan Gus Dur. Ketika Ahmadiyah,
Syi'ah dan aliran keagamaan lainnya disudutkan, kerinduan terhadap ayah
Yenny Wahid ini membuncah di setiap nafas publik. Ketika berbicara
masalah NKRI, orang akan mengingat Megawati dan ayahnya Soekarno. Pada
suatu ketika, orang merindukan kemajuan teknologi, masyarakat akan
mengingat Habibie. Setiap BBM mau naik, pak Harto akan disebut dalam
"zikir" publik. begitulah ........ kita dan termasuk saya,
kadang-kadang mudah melihat sisi-sisi jelek seorang pemimpin. Nilai baik
dan inspiratif yang mereka tawarkan, justru dianggap pencitraan. Saya
yakin, beberapa tahun ke depan, tak kecil kemungkinan, Gus Dur, Megawati
dan SBY dibaca dengan penuh gairah pada masa cucu-cicit kita kelak.
Sedangkan Presiden pada masa mereka, akan dihantam teruk. Semoga tidak
dan semoga saya salah. <br /> <br /> <span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">>>> merupakan penggalan
artikel saya di Kompasiana dengan judul, "SBY, Jokowi &
Objektifitas". Dalam bentuk makalah lengkap, diterbitkan oleh Jurnal
Fakultas Adab IAIN STS Jambi, Desember 2013 dengan judul, "Aktor Sejarah
dan Politisi : Dimensi Subjektifitas Historis dan Subjektifitas
Politik". </span></span><br /> </span></span></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-9406991031708561922013-12-27T09:00:00.003-08:002013-12-27T09:00:55.223-08:00Doa (dari) Hati<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">" .... Dalam berdoa, lebih baik menghadirkan hati meskipun tanpa kata-kata, </span></div>
<span class="userContent">ketimbang menghadirkan kata-kata tanpa hati." <br /> [Mahatma Gandhi]<br /> </span><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-46SLZ9qiM0A/Ur2xzmIpDUI/AAAAAAAAK4Y/JaBF9Exwj8E/s1600/1455065_693936713950292_1897333526_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-46SLZ9qiM0A/Ur2xzmIpDUI/AAAAAAAAK4Y/JaBF9Exwj8E/s320/1455065_693936713950292_1897333526_n.jpg" width="277" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) ikhsan santana</td></tr>
</tbody></table>
<br />IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-63835671552545993952013-12-27T08:54:00.001-08:002013-12-27T08:55:47.938-08:00Berkonflik Dengan "Saudara" Sendiri<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"> "Mengapa Ken Dedes mau menikah dengan si
Sudra Ken Arok yang telah membunuh suaminya (baca : Tunggul Ametung)?".
Padahal Tunggul Ametung satu kasta dengan Ken Dedes, sementara Ken Arok
berasal dari kasta rendah, kasta Sudra ?. (Rupa<span class="text_exposed_show">nya),
bagi Ken Dedes, menikah dengan Tunggul Ametung yang satu kasta
dengannya merupakan "aib" karena berbeda aliran. Bagi Dedes, biar
menikah dan "berdamai" dengan "lain kasta" dibandingklan dengan beda
aliran, walau satu kasta. "Kisah" ini (walau butuh verifikasi), terasa
memiliki "benang merah" dengan apa yang berlaku dengan sesama muslim,
antara Arab Saudi dan Iran di Jazirah Timur Tengah yang "tak pernah
damai" itu. Arab Saudi mau bekerjasama dengan Israel (hanya) untuk
menghancurkan "kawan" seagamanya. Lalu, argumentasi apa yang pantas
untuk kita ketengahkan, kalau bukan alasan politis dan dominasi (dengan
mengatasnamakan ajaran Islam) ?. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Dulu, Arab Saudi menyediakan tempat di
Dahran (hanya) untuk pasukan Jenderal Norman Schwarzkopf (maaf bila
salah ejaan), hanya untuk menyerang Saddam Hussein. Kini, Arab Saudi
berjabaterat saling bermutalissimbiotik dengan rezim Yahudi Israel,
hanya untuk menyerang Iran ....... Lantas, dalam konteks ini, mengapa
kita berbusa berbuih-buih memuja muji rezim Arab Saudi, Mengapa kita menjadikan Palestina sebagai komoditas politik, padahal yang "terdekat" (baca : Arab Saudi) tak sedikitpun menaruh simpati terhadap perjuangan
rakyat Palestina. Arab Saudi yang Ken Dedes, mau bekerjasama dengan
Israel hanya untuk membunuh "orang terdekatnya" bernama Tunggul Ametung.
Berbeda aliran dalam satu kasta, (mungkin) jauh lebih memiliki kualitas
aib tinggi dibandingkan berbeda kasta. <br /> <br /> Berikut laporan TribunNews.com (cc : SundayTimes) : " .............. Israel dan Arab Saudi akan Bekerjasama Menyerang Iran". <br /> <br />
</span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-OoHhXI8hEqg/Ur2wYKnnb4I/AAAAAAAAK4M/LpE2ZrAYrgE/s1600/563717_694956510514979_577964612_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="http://4.bp.blogspot.com/-OoHhXI8hEqg/Ur2wYKnnb4I/AAAAAAAAK4M/LpE2ZrAYrgE/s320/563717_694956510514979_577964612_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah surat kabar Inggris, minggu pagi melaporkan
bahwa Israel akan bekerjasama dengan Arab Saudiuntuk serangan militer
melawan Iran. Kedua negara, yakni Israel dan Arab Saudi, ingin bersatu
melawan Iran, karena khawatir negara-negara Barat akan datang untuk
berdamai dengan Iran, meringankan sanksi, dan memungkinkan Republik
Islam Iran melanjutkan program nuklirnya. Menurut Sunday Times, Riyadh
telah setuju membiarkan Israelmenggunakan wilayah udaranya dalam
serangan militer terhadap Iran, dan bekerja sama atas penggunaan
helikopter penyelamat, pesawat tanker dan drone. "Arab Saudi
ikut geram dan bersedia untuk memberikan Israel semua bantuan yang
dibutuhkan," ungkap sebuah sumber diplomatik yang tak disebutkan namanya
kepada koran itu. Laporan itu muncul ketika Perdana Menteri Israel,
Benjamin Netanyahu, sedang melobi kesepakatan bersama sebuah aliansi
internasional menentang perjanjian yang memungkinkan Iran untuk terus
memperkaya uranium. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada hari Minggu, Israel akan menyambut
Presiden Prancis Francois Hollande, yang pekan sebelumnya memberikan
omong kosong pada kesepakatan antara enam kekuatan dunia dan Iranyang
akan meringankan sanksi dengan imbalan langkah awal menuju batas
pengayaan. Netanyahu pada hari Jumat mendesak Prancis untuk
tetap teguh dalam tekanan pada Iran menjelang babak baru pembicaraan
mengenai program nuklir Republik Islam itu di Jenewa. Setelah bertemu
Hollande, Netanyahu akan pergi ke Moskow pada hari Rabu untuk bertemu
dengan Presiden Vladimir Putin dan akan melobi kesepakatan. “Sebagai
perdana menteri Israel, saya harus menjaga keberlangsungan hidup negara
saya,” tegas Netanyahu. CNN melaporkan bahwa Netanyahu juga mengatakan
dalam wawancara bahwa ia akan melakukan apa pun yang perlu dilakukan
untuk melindungi Israel. </div>
<br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: x-small;">Sumber Foto: Dodi Esvandi</span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-60594432023952407152013-12-27T08:47:00.004-08:002013-12-27T08:47:53.724-08:00Kriminalisasi Pemikiran Kelompok Intoleran<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="userContent">Menurut Muhammad Ilham, fenomena tersebut sebagai bentuk "Kriminalisasi Pemi<span class="text_exposed_show">kiran" yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak mengakui kebhinekaan di Indonesia. Dalam aspek manapun, penyerangan termasuk rencana penyerangan,
adalah sesuatu yang menyalahi 'semangat bernegara'. Tidak ada dasar
juridis maupun historis orang melakukan penghancuran sebuah tradisi
keilmuan, ujar dosen sejarah dan sosiologi politik itu, Sabtu (23/11). </span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-FApbUP5cJvY/Ur2uxGX7tyI/AAAAAAAAK4A/0GNKJd2yHcc/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-FApbUP5cJvY/Ur2uxGX7tyI/AAAAAAAAK4A/0GNKJd2yHcc/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<span class="userContent">IRAN RADIO BROADCASTING (irib) - </span>Sebuah lembaga kecil di Yogyakarta baru-baru ini menjadi
target ancaman penyerangan oleh kelompok intoleran yang menuding tempat
berdiskusinya para mahasiswa itu sebagai agen penyebaran ajaran Syiah
kota pelajar itu. Tapi rencana
aksi anarkis terhadap Institut Rausyan Fikr berhasil digagalkan berkat
kesigapan aparat keamanan dan pemerintah Yogyakarta. Sebelumnya, beredar ancaman penyerangan yang sudah merebak sejak Kamis,
21 November 2013. Yayasan yang berlokasi di jalan Kaliurang ini
menerima peringatan dari kepolisian dan Kantor Wilayah Kementerian
Agama, Sleman, tentang adanya ancaman serangan yang diduga akan
dilakukan kelompok yang mengklaim sebagai Majelis Mujahidin Indonesia,
Forum Umat Islam dan Front Jihad Islam usai shalat Jumat. Sejumlah spanduk terpampang di berbagai lokasi strategis di Yogyakarta
yang menyatakan Syiah bukan Islam, dan Rausyan Fikr sebagai agen
penyebar ajaran Syiah. </div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
"Mereka
tidak hanya keliru, tetapi sudah sesat," kata komandan lapangan Front
Jihad Islam Yogyakarta Nurohman dengan nada berapi-api, Jumat, (22/11),
seperti dilansir media lokal.</div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
Sementara itu, Juru bicara Rausyan Fikr, Edy Syarif membantah tudingan
tersebut. Menurut Edy, yayasan yang berdiri sejak tahun 1995 ini hanya
forum kajian pemikiran Islam dari berbagai aliran, termasuk Syiah. Selain aktif membuka kelas filsafat dan pemikiran Islam, Rausyan Fikr
juga menerbitkan buku-buku filsafat dan keagamaan, termasuk Syiah yang
mencapai 20 buku. "Secara institusi tidak Syiah, tetapi orang-orangnya ada yang Syiah" ujar Edy. </div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta ini menolak anggapan
bahwa Yayasan Rausyan Fikr sebagai bagian dari lembaga Syiah Indonesia.
Menurutnya, Rausyan Fikr bukan anggota IJABI maupun ABI, dua organisasi
payung penganut Syiah di Indonesia. "Yayasan ini hanya rajin menggelar kajian terhadap pemikiran tokoh
Syiah seperti Muthahhari, Ali Syariati dan lain-lain, " tegasnya. Pernyataan Edy diamini oleh beberapa orang yang pernah terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan Rausyan Fikr. Iqbal Aji Daryono, yang pernah mengikuti kursus filsafat Islam di
Rausyan Fikr mengungkapkan institusi itu sangat terbuka dan tidak ada
ajakan menjadi Syiah. </div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
"Saya pernah
ikut kursus filsafat Islam di Rausyan Fikr. Kami diskusi secara sangat
sehat dengan tradisi rasionalisme yang menyenangkan. Semua berpikir
terbuka. Buku-buku yang dipelajari di sana juga sangat beragam dari
Mutadha Muthahhari hingga Karl Marx. Tak ada sama sekali ajakan untuk
menjadi Syiah, dan di sana saya tetap bisa nyaman dengan ke-Sunnni-an
saya, " tutur alumnus Jurusan Jurnalistik UGM yang saat ini berdomisili
di Australia, Sabtu (23/11) di jejaring sosial. Ketua Dukuh Manggung, Depok, Sleman, Sujiman mengatakan mereka yang
belajar di Rausyan Fikr, yang dituding Syiah oleh sejumlah kalangan
intoleran, adalah warga negara yang baik dan terbuka, serta berbaur
dengan masyarakat sekitarnya. Sujiman juga membantah tudingan kelompok intoleran bahwa aktivitas
keagamaan di Institut Rausyan Fikr berbeda dengan penganut Islam
lainnya. "Saya kira tidak, wong
mereka juga shalat jamaah di masjid kampung kok. Kayaknya sama aja tu.
Tapi saya tidak tahu kalau ada pihak yang menilai beda. Sebagai penganut
Islam, saya kok menilai sama aja tu," kata Sujiman, seperti dilansir
sorot jogja Jumat (22/11). Seperti
menimpa Rausyan Fikr, seorang dosen di Bandung yang Sunni Ahad (23/11)
mengeluhkan beredarnya pesan singkat melalui BBM bahwa lembaga Quran
miliknya mengajarkan Syiah. Serangan kubu intoleran juga dilancarkan tehadap Ketua PB NU yang
dituding melindungi Syiah di Indonesia. Pada 9 November lalu, situs
Arrahmah secara keras menyerang Ketua PB NU dalam tulisan berjudul "Dr.
Said Aqil Siradj Dulu dan Kini". Situs Islam garis keras pimpinan Muhammad Jibril, yang pernah ditahan
polisi karena terlibat aksi terorisme, menyerang ketua PB NU gara-gara
kiai Said menyebut Syiah sebagai bagian dari Islam dalam sebuah
pernyataannya beberapa waktu lalu. </div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="text-align: justify;">
Eskalasi gelombang tekanan kelompok intoleran terhadap minoritas Muslim
Syiah di Tanah Air semakin meningkat belakangan ini. Menurut Muhammad
Ilham, fenomena tersebut sebagai bentuk "Kriminalisasi Pemikiran"
yang dilakukan oleh segelintir orang yang tidak mengakui kebhinekaan di
Indonesia. "..dalam aspek manapun,
...penyerangan termasuk rencana penyerangan, adalah sesuatu yang
menyalahi 'semangat bernegara'. Tidak ada dasar juridis maupun historis
orang melakukan penghancuran sebuah tradisi keilmuan," ujar dosen
sejarah dan sosiologi politik itu, Sabtu (23/11). "Bila ini dilakukan, seperti ancaman penyerangan terhadap Rusyan Fikr,
[maka] termasuk 'kriminalisasi tradisi keilmuan'," tegas dosen IAIN Imam
Bonjol Padang. (IRIB Indonesia)</div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-55989563598874692272013-12-27T08:36:00.002-08:002013-12-27T08:37:09.180-08:00Buat Sahabat Saya : Afifa & Malika IlhamOleh : Muhammad Ilham<br />
<br />
Nak
.... tadi malam, ayah menonton film "The Day After Tomorrow". Ada satu
penggal dialog yang pantas untuk ayah sampaikan pada ayunda berdua :<br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba7d14880369882">
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<i>" ....... apakah kalian ingin terlihat cantik, berumur panjang, dikenang indah dan dihargai ole</i><span class="text_exposed_show"><i>h
generasi setelah kalian ?. Tirulah langit dan bumi, nak. Langit dan
bumi berumur panjang dan bisa bertahan dengan sangat lama, karena mereka
ada tidak untuk kepentingan diri mereka sendiri, mereka ada untuk
kepentingan yang lain. Langit dan bumi rendah hati dan tanpa pamrih.
Semua manusia ingin dirinya dihargai, oleh karenanya demi penghargaan
kepada orang lain, selalu berusaha untuk menempatkan diri rendah hati di
depan orang lain. Orang yg berbuat demikian justru akan mendapat tempat
terdepan ".</i> </span><br />
<br />
<span class="text_exposed_show">Memang benar, kalian adalah kertas putih, awalnya. Tapi ayah terus belajar untuk mengetahui, kertas putih
jenis apakah kalian. Apakah kertas putih HVS, Kertas Buram, Art Paper,
Kertas Minyak, Duplex dan lain-lain. Tanpa mengetahui jenis kertasnya,
berarti ayah "mendustai" zaman kalian. </span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show"></span></div>
<span class="text_exposed_show"> </span><br />
<div style="text-align: center;">
<br />
<span class="text_exposed_show">Salam sahabat. Kalian berdua, adalah sahabat terbaik ayah.</span><br />
<span class="text_exposed_show"> </span></div>
</div>
<span class="userContent"></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba7d14880369882">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> </span></span></div>
<span class="userContent">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-rh3bfsKodYk/Ur2sXmvHXXI/AAAAAAAAK30/eDXwk-gLXr8/s1600/1479429_702696849740945_1210362673_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="201" src="http://2.bp.blogspot.com/-rh3bfsKodYk/Ur2sXmvHXXI/AAAAAAAAK30/eDXwk-gLXr8/s320/1479429_702696849740945_1210362673_n.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba7d14880369882">
<span class="text_exposed_show"><br /> </span></div>
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_52bdab25ba7d14880369882">
<span class="text_exposed_show"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<span class="text_exposed_show"> <span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Inspirasi : Film "The Day After Tomorrow", Minggu Malam, GlobalTV, pukul 23.00 - 00.30 WIB</span></span></span></div>
</div>
</span><span class="userContentSecondary fcg"> </span>IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-565549469110428462013-12-27T08:32:00.001-08:002013-12-27T08:32:53.255-08:00Muaro Jambi Temple<br />
Desember, 8-11/12/2013<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-jur06WmMWrk/Ur2rdM_QdXI/AAAAAAAAK3I/sHHz3JtGoCI/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-jur06WmMWrk/Ur2rdM_QdXI/AAAAAAAAK3I/sHHz3JtGoCI/s320/1.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-IOlKOdYXggE/Ur2rdb6ve-I/AAAAAAAAK3M/UnRRYlHg-6s/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-IOlKOdYXggE/Ur2rdb6ve-I/AAAAAAAAK3M/UnRRYlHg-6s/s320/2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-u9GThP1kIaU/Ur2rdiOjPsI/AAAAAAAAK3U/-Pd7KoTtL04/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-u9GThP1kIaU/Ur2rdiOjPsI/AAAAAAAAK3U/-Pd7KoTtL04/s320/3.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-hjnbN9QtQYM/Ur2rebrnRpI/AAAAAAAAK3c/cJRQIbe7gtQ/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-hjnbN9QtQYM/Ur2rebrnRpI/AAAAAAAAK3c/cJRQIbe7gtQ/s320/4.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-A2i3ApN1I1w/Ur2rfByM3tI/AAAAAAAAK3o/BtIqKE-RTSM/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-A2i3ApN1I1w/Ur2rfByM3tI/AAAAAAAAK3o/BtIqKE-RTSM/s320/5.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-78104050212210689642013-11-03T18:04:00.001-08:002013-11-03T18:04:31.379-08:00Sejarah "Udang di Balik Batu" : Selamat Memasuki Bulan Para PahlawanOleh : <span style="font-weight: bold;">Muhammad Ilham</span><br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">(Artikel ini telah diterbitkan oleh Harian Singgalang dalam Rubrik Opini/17-11-2011)<br /></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">Dan jika ada pihak yang getol mengajukan daftar antrian pahlawan seolah terdesak momentum, ada-kah "Udang Di balik Batu?"</span><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8P8A2XuNz98/TsYXzojIXDI/AAAAAAAAG5w/YqDpHCx-geA/s1600/kapalo1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5676250556172622898" src="http://3.bp.blogspot.com/-8P8A2XuNz98/TsYXzojIXDI/AAAAAAAAG5w/YqDpHCx-geA/s400/kapalo1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 71px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 300px;" /></a>Setiap komunitas - apakah itu kelompok ataupun golongan - membutuhkan<span style="font-style: italic;"> collective of identity </span>yang terbangun dari <span style="font-style: italic;">collective of memory</span>. Dua hal ini menjadi dasar untuk memberikan <span style="font-style: italic;">collectif of action</span>. Tidaklah mengherankan kemudian, setiap kelompok masyarakat, "berlomba-lomba" mengajukan pahlawan bagi daerah/golongan mereka "sendiri" (saya katakan "sendiri," karena terkadang nama-nama pahlawan yang diajukan itu, terasa "asing" dalam <span style="font-style: italic;">memory </span>publik). Tapi sudahlah, manusia sudah ditakdirkan sebagai "<span style="font-style: italic;">homo-simbolic</span>" yang butuh <span style="font-style: italic;">icon-identity</span>. Saya tak bisa bayangkan, beberapa tahun ke depan, karena <span style="font-style: italic;">stock </span>pahlawan lama-lama akan mulai habis, maka terjadi pemaksaan, atau setidaknya, pahlawan yang diterima secara parsial-lokal. Ada pahlawan di atas kertas dan ada pahlawan di dalam hati. Maka tak sulit menduga bahwa usulan gelar pahlawan mirip seumpama pesta <span style="font-style: italic;">launching new product</span> dari bisnis yang namanya Taman <span class="yshortcuts">Makam Pahlawan</span>. Sebuah pesta meriah di mana <span style="font-style: italic;">Agency Event Organizer</span> pahlawan pasti meraup untung, terutama untung politis. Tak peduli rakyat bingung dan penonton linglung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Teringatlah saya debat antara Chaeruman Harahap yang politisi Golkar dengan sejarawan Anhar Gonggong di TV One. Perdebatan di seputar, "<span style="font-style: italic;">Apakah Soeharto Layak Jadi Pahlawan?</span>". Perdebatannya tak perlu saya deskripsikan. Dalam tulisan terdahulu telah saya publish bagaimana "aroma" debat yang sulit mencari titik temu, karena pendekatannya sungguh berbeda - satu politis-pragmatis, satu lagi akademik-indikator-metodologis. Si akademisi terlampau "kaku" dengan indikator-indikator, sementara si politisi seperti menyuguhkan "politik balas budi", mengemukakan "Cara baik Pak Harto" (maklum dari Golkar dan sudah menjadi "hukum kemanusiaan", orang yang telah meninggal, yang baiknya saja dikenang dan dieladani, yang buruk, disembunyikan dibalik layar sejarah).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/_jQaYI5vn_Ls/TMaR4CrQDFI/AAAAAAAAEFw/QvQJsV1Bp6c/s1600/images.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5532269584248212562" src="http://1.bp.blogspot.com/_jQaYI5vn_Ls/TMaR4CrQDFI/AAAAAAAAEFw/QvQJsV1Bp6c/s320/images.jpeg" style="float: right; height: 167px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 222px;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) cartoon.com</td></tr>
</tbody></table>
Kita tahu bahwa baik buruknya mantan Presiden Soeharto selama berkuasa 30 tahun jaman Orde Baru harus dibuka lebar sesuai dengan fakta sejarah. Masa jaya ekonomi dan ketertiban umum - yang selalu disebut sebagai kelebihan ayah Hutomo Mandala Putra ini - memang benar. Sebuah sumbangsih besar Orde Baru yang darinya kita bisa belajar. Tapi juga harus "diajarkan" pada publik, bahwa pada masanya juga terjadi rangkaian pemalsuan sejarah, sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh etnik tertentu serta orang dekatnya, hukum yang penuh rekayasa dan penyakit akut korupsi yang hingga hari ini masih sulit untuk dihabisi. Golkar yang terang terangan memanipulasi Pemilu - dan ini sudah menjadi "rahasia umum" yang tak perlu lagi diperdebatkan. Pendekatan militeristik dalam menyelesaikan gerakan-gerakan separatis. Cerita Aceh dan Irian Jaya menjadi catatan kelabu pendekatan militeristik ini. Kemudian tak kurang 600 ribu rakyat dibiarkan tewas dibantai ketika awal masa Orde Baru berkuasa. Mungkin cuma Gus Dur yang berani minta maaf kepada kaum komunis yang darahnya sempat “menghiasi” pekarangan, danau dan sungai di dusun-dusun pulau Jawa. Terlampau naif hanya melihat sisi ekonomi sambil mengesampingkan sisi kemanusiaan.<br />
<br />
Bila calon pejabat tinggi membutuhkan <span style="font-style: italic;">fit and propert test</span>, seluruh cara baik nan inspiratif serta "<span style="font-style: italic;">koda dan tukak</span>"-nya harus diungkapkan pada publik, maka pahlawan sudah seharusnya diberlakukan hal yang demikian. <span style="font-style: italic;">Fit and propert test </span>melalui "dialog sejarah" yang dinikmati publik, bukan pemalsuan sejarah apatah lagi ungkapan balas budi. <em>Karena itu, sudah selayaknyalah sejarah diluruskan terlebih dahulu sebelum menentukan sosok yang layak jadi pahlawan.</em><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;"> </span></span>Terakhir, sudah seharusnya kita mengajukan pertanyaan, manakala sejarah palsu di pangkuan kita, manakala penegakan hukum menunjang palsunya sejarah, adakah pahlawan yang layak kita junjung dan kita teladani? Dan jika ada pihak yang getol mengajukan daftar antrian pahlawan seolah terdesak momentum, ada-kah "Udang Di balik Batu?". <span style="font-style: italic;">Wallahu a'lam</span>.</div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-45105712346468765982013-08-27T00:24:00.000-07:002013-08-27T00:34:36.305-07:00Catatan Mencerahkan dari Tetralogi Pramoedya Ananta Toer<br />
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">"Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, </span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia".</span></i><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"> (Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia : Mama, 204)<br /> </span><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"> </span><br />
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Salam "sendu" dan do'a saya buat saudara-saudara Sesama Muslim di Mesir,
Syiria dan entah dimanapun berada, apatah mereka Ikhwanul Muslimin
ataupun tidak, apakah mereka Alawi, Sunni maupun Syi'ah. Sejarah
(politik) Islam mendeskripsikan dengan <span class="text_exposed_show">teramat
jelas bahwa pengelompokkan/aliran yang tercipta, adalah upaya
Kapitalisasi Politik oleh segelintir pihak dengan (selanjutnya) dibumbui
oleh justifikasi normatif-agama. Memang, ummat manusia pada akhirnya
menciut pada satu keturunan ............ KETURUNAN QABIL !!</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-5qforwoI0ao/UhxT79kCSrI/AAAAAAAAKnM/ywPD_Ox8fmg/s1600/998421_636947459649218_1922718865_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-5qforwoI0ao/UhxT79kCSrI/AAAAAAAAKnM/ywPD_Ox8fmg/s1600/998421_636947459649218_1922718865_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) adityawarman thaib</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">satu dua kalimat, pantas untuk dicatat-direnungkan :</span><br />
<span class="userContent"></span><span class="userContent"> </span><br />
<span class="userContent"></span><span class="userContent"> - "Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya<br /> (Pangemanann, 46) <span class="text_exposed_show"><br /> <br />
- "Sejak jaman nabi sampai kini, tak ada manusia yang bisa terbebas
dari kekuasaan sesamanya, kecuali mereka yang tersisihkan karena gila.
Bahkan pertama-tama mereka yang membuang diri, seorang diri di
tengah-tengah hutan atau samudera masih membawa padanya sisa-sisa
kekuasaan sesamanya. Dan selama ada yang diperintah dan memerintah,
dikuasai dan menguasai, orang berpolitik". <br /> (Minke, 420) <br /> <br /> -
"Bagaimanapun masih baik dan masih beruntung pemimpin yang dilupakan
oleh pengikut daripada seorang penipu yang jadi pemimpin yang berhasil
mendapat banyak pengikut". <br /> (Pangemanann, 443) <br /> <br /> - "Persahabatan lebih kuat dari pada panasnya permusuhan". <br /> (Bunda/Minke, 46)<br /> <br /> - "...bila akar dan batang sudah cukup kuat dan dewasa, dia akan dikuatkan oleh taufan dan badai"<br /> (Raden Tomo, 277)<br /> <br />
- "Dahulu, nenek moyangmu selalu mengajarkan, tidak ada yang lebih
sederhana daripada hidup: lahir, makan-minum, tumbuh, beranak-pinak dan
berbuat kebajikan". <br /> (Bunda, 65) <br /> <br /> :: SATU HAL yang membuat
saya suka dengan karya "bernuansa historis" Pram adalah kemampuannya
yang apik menukilkan kalam, dengan dukungan fakta-fakta (walau tak rijid
secara metodologis), sehingga diktum yang dikemukakan oleh antropolog
Levi-Strauss : "manusia itu lebih mirip dengan zamannya dibandingkan
dengan nenek moyangnya" menjadi tepat. <br /> <br /> <br /> _____ duhai, seandainya generasi muda suka karya Pram ..... ?</span></span></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-55668487820031685612013-08-27T00:16:00.001-07:002013-08-27T00:19:58.320-07:00Ada Kesyahduan di Subuh Akhir Ramadhan<br />
<span class="userContent">Sungguh, Azan subuh tadi begitu syahdu ..... !!<br /> <br />
(Teringat) hamba dengan satu kalimat novelis Rusia, Leon Tolstoy : </span><br />
<span class="userContent"><i>"Ada
Iman dan kesyahduan dalam hening bukan pada kebisingan, hiruk pikuk dan
teriakan"</i>. <br /> <span class="text_exposed_show"><br />
Saya sekeluarga, mengucapkan Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Semoga kita
semua sehat-bugar lahir bathin. (Selalu) Menjadi hamba Allah yang
sentiasa berbaik sangka dengan sesama.<br /> <br /> SELAMAT HARI LEBARAN 1434 H./2013 M.</span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-lXGQtnjGm3k/UhxSG97VjUI/AAAAAAAAKnA/eP2C7-GX5EQ/s1600/532527_639599649383999_1206053337_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" height="245" src="http://4.bp.blogspot.com/-lXGQtnjGm3k/UhxSG97VjUI/AAAAAAAAKnA/eP2C7-GX5EQ/s400/532527_639599649383999_1206053337_n.jpg" title="djajusman erlangga" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) djajusman erlangga</td></tr>
</tbody></table>
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> </span></span><span class="userContent"><span class="text_exposed_show">
<i>rindu kampung halaman/rindu dengan pusara ayah ibu/</i></span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><i>rindu
sohib-kerabat-kawan-sanak/rindu membasahi rambut dengan air laut/</i></span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><i>rindu
pada mata kail </i></span></span>IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-4234757282109688732013-07-18T18:47:00.001-07:002013-07-18T19:03:15.169-07:00SBY, Jokowi & Subjektifitas<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Sudah sekian generasi kita melakukan (termasuk saya) : "<i>ketika seorang pemimpin yang satu dijulang disanjung setinggi bintang, sementara pada sisi lain, seorang pemimpin dihantam-teruk, tak ada yang baik sedikitpun apa yang ia lakukan". </i></span></span><i><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"> </span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ai460BrDhbw/UeieTketszI/AAAAAAAAKj0/wMG8G2VvOGM/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-ai460BrDhbw/UeieTketszI/AAAAAAAAKj0/wMG8G2VvOGM/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) istockphoto.com</td></tr>
</tbody></table>
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Lihatlah, seperti bumi dan langit perlakuan publik dan media kepada dua tokoh terbaik kita saat ini - JOKOWI dan SBY. Secara personal, saya
mengagumi kedua orang ini, te<span class="text_exposed_show">rlepas baik
buruknya mereka berdua, sebagaimana saya juga menyukai nilai-nilai baik
Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur dan Megawati. Mereka PASTI disukai
publik pada masa mereka, kalau-lah tidak, mana mungkin mereka menjadi
pemimpin negeri 220 juta jiwa ini. Jokowi rajin <i>blusukan,</i>
melakukan kunjungan yang "non-elit" dan bercengkerama dengan masyarakat
di pinggir kali. Publik secara serentak akan mengatakan Jokowi sebagai
prototipe pemimpin terbaik dan "luar biasa". Media dalam headline-nya
akan sepakat memberitakan mantan Walikota Solo ini, "tipikal pemimpin
bekerja nyata" (demikian kira-kira). Lalu, ketika SBY dan anggota
kabinetnya (katakanlah : Dahlan Iskan, Hatta Rajasa dan seterusnya)
melakukan hal yang serupa, maka suara mayoritas publik yang dituntun
oleh media akan sepakat mengatakan : PENCITRAAN. Ketika Jokowi asyik
bermain gitar dan menonton konser Heavy Metal, Insyinyur Kehutanan
tamatan UGM ini akan dikatakan sebagai pemimpin yang gaul, mengikuti
selera zaman dan seterusnya. Pada sisi lain, ketika SBY yang putra
Pacitan itu memetik gitar, bernyanyi bersama dan membuat album (ini juga
dilakukan banyak pemimpin-pemimpin daerah belakangan ini), maka SBY
akan dikatakan "lebih mengurus musik dibandingkan negara". SBY teramat
dilekatkan dengan pencitraan, apapun yang dilakukannya. Beda dengan
Jokowi. Apapun yang dilakukannya, masuk ke dalam gorong-gorong
sekalipun, akan dianggap sebagai peristiwa luar biasa ..... (ketika
Dahlan Iskan melakukan hal serupa, ia justru dihantam dengan label
pencitraan murahan). Ketika banjir, sampah dan persoalan sosial lainnya
masih tak beranjak dari Jakarta, Jokowi selalu "dimaafkan". Ketika SBY
menghardik Gubernur yang tertidur pada waktu rapat kordinasi pimpinan
daerah, media justru menganggap SBY bukan pemimpin yang baik. Bandingkan
dengan Ahok (secondan Jokowi) yang menghardik "keras" dan mempublishnya
di you.tube .......... publik dan media mengapresiasinya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">Sekali lagi, saya bukan mendikotomikan antara Jokowi dan SBY. Tapi
begitulah kita, termasuk saya, kadang-kadang. Ketika SBY mencalonkan
diri menjadi Presiden pada tahun 2004, suami Ani binti Sarwo Edhie
Wibowo ini dianggap media dan publik sebagai "Imam Mahdi" karena
Presiden petahana (incumbent) waktu itu - Megawati Soekarnoputri
dianggap sebagai Presiden "lemah", banyak diam dan sulit berdamai dengan
emosi kewanitaannya (baca : pendendam dan sedikit introvert). SBY
dijulang tinggi, Megawati dihantam teruk. Pada periode sebelumnya,
justru Megawati dianggap sebagai "solusi" dari "kenyelenehan" Presiden
Abdurrahman Wahid. Gus Dur "dikubak" aib personalnya. Kecerdasan serta
kepintaran luar biasa cucu pendiri NU ini, dianggap tidak berguna. Hal
yang sama juga berlaku ketika Habibie menggantikan Soeharto. Dalam
rentang waktu satu tahun lebih beberapa bulan, Teknokrat jebolan Aanchen
Universitet Jerman yang bergelar "Mr. Crack" ini dianggap sebagai figur
muslim "borjuis" panutan dan dibanggakan. Suami Ainun "si mata indah"
Besari juga dipandang kaum muslim Indonesia sebagai orang yang mampu
"menghijaukan" ranah politik Indonesia era 1990-an. Pokoknya, ayah Ilham
dan Tareq Habibie, walau badannya pendek, tapi otaknya cemerlang,
bening sebening bola matanya. Bahkan penyanyi balada Iwan Fals merasa
perlu untuk menulis satu bait dalam lagunya Guru Omar Bakrie : .......
lahirkan otak orang seperti otak Habibie. Habibie bahkan ditahbiskan
sebagai "orang paling berpengaruh" di lingkaran Soeharto pasca kematian
ibu Tien. Putra Mahkota Politik Soeharto, demikian kata indonesianist
William Liddle di jelang Pemilu 1998. Pada era ini, perbincangan
terpusat pada Habibie. Kecuali bagi yang iri-dengki, khususnya kalangan
militer (maklum Habibie berasal dari kalangan sipil), hampir tak ada
cela founding father Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI)
tersebut. Tapi, "mata indah bola pingpong" Habibie ini (kemudian)
kehilangan kebeningan pada era 1999-an, seketika ia menjadi Presiden RI
setelah lengser keprabon-nya Soeharto. Habibie yang dijulang tinggi pada
masa Orde Baru, justru dipojokkan dari segala mata angin. "Bola
matanya" yang bak bola pingpong diplesetkan jadi pemikiran bulat yang
tak punya ujung pangkal. Bulat, memang tak bersegi. Mana pangkal, mana
ujung tak dijumpai. Dan, kebeningan Habibie selama ini berubah drastis
menjadi figur yang tidak menarik lagi bagi lawan politiknya. Habibie
yang dianggap sebagai Presiden RI pembuka "kran" demokrasi ini,
dituding-hina. Ia salah, mengapa Habibie jadi Presiden. Habibie justru
dianggap sebagai sebagi Presiden gagal, dengan indikator yang jelas :
Timor-Timur lepas dari pangkuan NKRI. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">Betapapun hebatnya
seorang pemimpin, pasti ada celah-celah tertentu yang enak untuk
dikecam. Bila ia sukses di satu bidang, dibidang lain ia akan
"ditembak". Dan biasanya, kesuksesan besar dan kelebihan utama seseorang
itu akan abih tandeh oleh secuil kesalahannya. Jangankan Habibie, Mega,
Abdurrahman Wahid ataupun SBY, tokoh besar se"gadang" Soekarno dan
Gamal Abdel Nasser juga tak luput dari hal sedemikian. Soekarno,
misalnya. Siapa yang meragukan kebesaran dan ketokohannya. Pemersatu
bangsa, proklamator, tokoh bangsa, pejuang kemerdekaan tanah air sejak
muda, penggali Pancasila ...... tapi (masih ) teramat sering kita
mendengar tentang "kegenitannya". Bahkan - meminjam istilah tokoh posmo
Jean Bauddrillard - Soekarno dianggap "megalomania", orang yang gemar
serba besar dan serba cemerlang. Bahkan Cindy Adams, penulis biografi
Soekarno, pernah mempertanyakan (sekaligus menjawab sendiri), mengapa
Soekarno begitu suka menggunakan berbagai lambang dan logo kebesaran di
dadanya. "Pasti terlihat gagah dan jumawa", kata Cindy Adams.
Soekarno-pun meng-iyakannya. Ditengah "megalomania"nya ini, sejarah
mencatat rakyat masih susah. Tapi kenyataannya, ketika "Putra Fajar" ini
meninggal dunia, ia tidak meninggalkan kekayaan buat keluarganya. Walau
gosip tentang kekayaannya yang "tertanam" di negeri antah berantah
(hingga) kini masih terus dijaga oleh sebagain orang. Soekarno yang
"besar" itu (tetap) terus disalahpahami. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">Jokowi sekarang
menjadi "media darling", bahkan mengalahkan "pemilik sah ideologis yang
dianutnya" - Megawati. Ketika anarkisme atas nama agama sedang
berkembang di negeri ini, orang merindukan Gus Dur. Ketika Ahmadiyah,
Syi'ah dan aliran keagamaan lainnya disudutkan, kerinduan terhadap ayah
Yenny Wahid ini membuncah di setiap nafas publik. Ketika berbicara
masalah NKRI, orang akan mengingat Megawati dan ayahnya Soekarno. Pada
suatu ketika, orang merindukan kemajuan teknologi, masyarakat akan
mengingat Habibie. Setiap BBM mau naik, pak Harto akan disebut dalam
"zikir" publik. begitulah ........ kita dan termasuk saya,
kadang-kadang mudah melihat sisi-sisi jelek seorang pemimpin. Nilai baik
dan inspiratif yang mereka tawarkan, justru dianggap pencitraan. Saya
yakin, beberapa tahun ke depan, tak kecil kemungkinan, Gus Dur, Megawati
dan SBY dibaca dengan penuh gairah pada masa cucu-cicit kita kelak.
Sedangkan Presiden pada masa mereka, akan dihantam teruk. Semoga tidak
dan semoga saya salah. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show"><b>Catatan akhir :</b> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}"><span class="text_exposed_show">Seandainya DN.
Aidit-Nyoto-Syam Kamaruzzaman berhasil "memerahkan" sistem politik
Indonesia tahun 1965, niscaya kita tak akan menemukan Jalan Soedirman,
Jalan Hamka dan seterusnya di jalan-jalan protokol. Pasti yang akan
dijumpai adalah Jalan Tan Malaka, jalan Moeso, jalan Sneevliet, jalan
Misbach, dan bisa jadi jalan Karl Marx. Tapi itu tak terjadi. 1965
seterusnya, "ideologi merah" adalah public enemy yang dibungkus cantik
dalam bungkusan politik. Dan lihatlah beberapa tahun belakangan, justru
ideologi merah sedang menjadi "cantik" di kalangan anak muda yang justru
nantinya akan menjadi usang pada anak muda generasi berikutnya. </span></span></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-87278090083961084542013-07-18T18:39:00.002-07:002013-07-18T18:39:41.714-07:00Malala Yousafzai : Nominem Nobelis 2013<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">One child<br /> One teacher<br /> One pen and one book<br /> ........... can change the world.<br /> Education is the only solution.<br /> Education First !<br /><span class="text_exposed_show"> (Malala Yousafzai nominem Nobelis 2013)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Siapa Malala Yousafzai ?</div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut <i><i>AFP,</i> Sabtu (13/7/2013) : </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-P4DGDvL-_f0/UeiYoL7WJnI/AAAAAAAAKjk/o23O_rlONKo/s1600/1016740_632757400068224_1302259485_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-P4DGDvL-_f0/UeiYoL7WJnI/AAAAAAAAKjk/o23O_rlONKo/s1600/1016740_632757400068224_1302259485_n.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) time</td></tr>
</tbody></table>
<i>Sosok remaja Pakistan Malala Yousafzai dikenal sebagai gadis remaja yang
selamat dari penembakan kelompok Taliban, yang tidak suka melihatnya
sekolah. Namun Malala bangkit dan bersumpah dirinya tidak akan bisa
dibungkam. Malala Yousufzai dikenal namanya setelah berani menentang Taliban di
saat Pemerintah Pakistan tidak memiliki kendali terhadap kelompok
militan tersebut. Remaja perempuan yang masih bersekolah itu, aktif
mendukung pendidikan untuk perempuan di Pakistan. <span style="color: black;">Penembakan
terhadap Malala terjadi ketika seorang pria bersenjata naik ke atas bus
yang membawa anak-anak dari rumah menuju sekolah di Lembah Swat, pada
Oktober 2012 silam. </span>Tiba-tiba pria itu melepaskan tembakan ke arah Malala di bagian kepala
dan lehernya. Pelaku pun melepaskan tembakan ke arah remaja lainnya di
dalam bus tersebut. Setelah dirawat di Inggris, kondisi Malala akhirnya
berangsur sembuh. Setelah sembuh, Malala makin aktif menyuarakan pentingnya pendidikan
untuk perempuan, khususnya di Pakistan. Dirinya pun diundang berbicara
di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat 12 April. Dalam pidatonya,
Malala akan terus melawan diskriminasi terhadap perempuan.<br />
<br />
"Mereka (Taliban) berpikir sebuah peluru akan membungkam kami, tetapi mereka gagal," tegas Malala, seperti dikutip <i>AFP,</i> Sabtu (13/7/2013).<br />
<br />
"Para teroris berpikir mereka akan mampu mengubah tujuan hidup dan
menghentikan ambisi saya. Tetapi tidak ada yang berubah dalam hidup
saya, kecuali kelemahan, ketakutan dan keputusasaan, semuanya sudah
mati. Kekuatan dan keberanian lahir kembali," lanjutnya.<br />
<br />
Berpidato tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-16, Malala mengaku
dirinya tidak punya dendam pribadi dengan Taliban dan kelompok militan
lainnya. Dia bahkan tidak membenci pelaku yang telah menyarangkan peluru
di kepalanya.<br />
<br />
"Saya menginginkan pendidikan untuk putra dan putri dari kelompok
Taliban serta kelompok esktrimis lainnya. Saya bahkan tidak membenci
Taliban yang telah menembak saya. Meskipun ada pistol ditangan, saya
tidak akan menembaknya," tuturnya.<br /> </i></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-13865265186430841612013-07-12T00:47:00.000-07:002013-07-12T00:55:44.038-07:00Dikotomi yang Mencederai Persaudaraan Muslim<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham<span class="userContent"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-j2Xnl-p4m14/Ud-2AYz4-1I/AAAAAAAAKjU/gKrvDDuOiNU/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-j2Xnl-p4m14/Ud-2AYz4-1I/AAAAAAAAKjU/gKrvDDuOiNU/s200/images.jpg" width="187" /></a></div>
<span class="userContent">Seandainya rezim Bashaar al-Assad tidak dekat
dengan Iran, tentunya Arab Saudi dan Mesir tidak menganggap putra Hafeez
al-Assad tersebut wajib diperangi. Tapi ia sahabat sejati Iran yang
Syi'ah dan Heezbollah yang juga Syi'ah, sehingga pa<span class="text_exposed_show">da
akhirnya, sesama saudara muslimnya (Mesir, Arab Saudi dan Turki serta
negara aristokrat-absolut teluk lainnya) menempatkan negara yang dulu
dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW. sebagai Damsyik ini, sebagai
"out-group". Sementara NATO dan Israel, justru kebalikannya. </span></span><span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Teruslah kalian berperang, berperanglah terus. Ketika manusia di
belahan dunia lain sedang membangun peradaban, berusaha melahirkan para
pemenang Nobel, mewujudkan mimpi manusia untuk hidup di luar angkasa,
memikirkan ozon yang demi kepentingan generasi mendatang, berlomba-lomba
membahagiakan manusia dengan capaian-capaian tinggi dan ulung dalam
bidang teknologi ...... pada sisi lain negeri-negeri "kelahiran" pada
Nabi ini sedang berlomba untuk membeli senjata negara-negara "pusat
peradaban modern" untuk dihabiskan dan dimuntahkan kedalam tubuh sesama
saudara muslim mereka. Teruslah berperang, berperanglah terus ....... !!<br /> <br /> (Ketika saya masih Sekolah Dasar dahulu, saya
paling suka memandang foto seorang aristokrat Arab Saudi yang
pendek-tambun di majalah Tempo milik ayah saya. Sang aristokrat itu
bernama Adnan Khasogi. Ia flamboyan, dekat dengan wanita-wanita cantik
dan berprofesi sebagai Pialang Senjata. Ia pernah berkata (kira-kira
begini) : "Timur Tengah merupakan pasar persenjataan paling potensial
untuk jangka waktu yang tidak bisa dipastikan, tapi yang jelas, untuk
jangka waktu yang lama". </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Ketika menonton ILC beberapa malam yang lalu, teringat saya dengan novel AROK-DEDES-nya Pramoedya Ananta
Toer. "Mengapa Ken Dedes mau menikah dengan Ken Arok yang telah membunuh
suaminya (baca : Tunggul Ametung)?". Padahal Tunggul Ametung satu kasta
dengan Ken Dedes, sementara Ken Arok berasal dari kasta Sudra ?.
(Rupanya), bagi Ken Dedes, menikah dengan Tunggul Ametung yang satu
kasta dengannya merupakan "aib" karena berbeda aliran. Bagi Dedes, biar
menikah dan "berdamai" dengan "lain kasta" dibandingklan dengan beda
aliran, walau satu kasta. "Kisah" ini (walau butuh verifikasi), terasa
memiliki "benang merah" dengan apa yang berlaku dengan realitas
Sunni-Syi'ah sebagaimana yang terefleksi dalam acara ILC tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Tulisan ini, kemudian saya posting di <i>Facebook </i>Muhammad Ilham Fadli, untuk mengkritisi sebuah artikel IST (cc : http://international.okezone.com), tentang "Mesir : Izinkan Warganya untuk Berperang di Suriah" :</span></span> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Pejabat senior di kantor Presiden Mesir mengatakan, seluruh warga
diizinkan untuk bergabung dalam peperangan di Suriah. Warga-warga itu
tidak akan dihukum sepulangnya mereka dari Suriah. "Hak bepergian
akan terus terbuka untuk seluruh warga Mesir," ujar salah satu
penasihat Presiden Mesir Khaled al-Qazzaz, ketika menanggapi pertanyaan
seputar konflik Suriah dan sikap warga Mesir atas peristiwa itu,
demikian seperti diberitakan Associated Press, Jumat (14/6/2013). Qazzaz
menegaskan, Pemerintah Mesir tidak khawatir akan munculnya radikalisasi
warga Mesir setelah mereka pulang dari Suriah. Meski militansi kian
berkembang di Semenanjung Sinai kian meningkat, Mesir belum
menganggapnya sebagai ancaman. "Kami tidak memandang hal itu
sebagai ancaman. Kami bisa mengontrol situasi di Sinai, Mujahidin itu
tidak akan kembali," papar Qazzaz. Sebelumnya, salah satu ulama
Sunni Mesir Yusuf Qardawi turut menyerukan warga agar mendukung oposisi
Suriah dengan tenaganya. Ulama itu berupaya untuk menekan kekuatan
Hizbullah yang membantu pasukan Presiden Bashar al-Assad. "Semuanya
yang memiliki keahlian dan pernah mendapat pelatihan untuk membunuh,
diwajibkan untuk pergi (ke Suriah)," ujar Qardawi. Namun
dorongan-dorongan itu dinilai akan semakin meningkatkan eskalasi perang
saudara di Suriah. Kelompok bersenjata asing justru akan memainkan
peranan yang sangat besar dalam konflik tersebut. Sejauh ini,
Mesir belum tahu berapa jumlah warganya yang berperang di Suriah.
Warga-warga yang berperang umumnya adalah anggota dari kelompok Salafi.</i></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-47525899940850844402013-07-12T00:30:00.003-07:002013-07-12T00:30:45.282-07:00Kembalikan putihnya sang Dwi WarnaDitulis ulang : Muhammad Ilham<br />
<b>(c) Kafeel Yamin</b><br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-nKc9EWioOqQ/Ud-wYyAhSEI/AAAAAAAAKjE/gkQm5OqREcA/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-nKc9EWioOqQ/Ud-wYyAhSEI/AAAAAAAAKjE/gkQm5OqREcA/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) erepublik.com</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Suatu saat saya menerima kiriman tautan-tautan dari seorang fesbuker
yang tak saya kenal, ke inbox. Tautan-tautan itu terhubung kepada
situs-situs yang mempromosikan Aceh merdeka, di penuhi foto-foto para
demonstran di Eropa yang membawa spanduk menuntut berpisah dari NKRI. “Aceh mau pisah dari NKRI?” tanya saya, yang langsung dia jawab: “Tak
ada bukti hitam diatas putih (Referendum) kalau Aceh bersatu dengan
NKRI. Aceh bisa hidup tanpa NKRI tapi NKRI tdk bisa hidup tanpa Aceh.” Saya
bilang Juga tidak ada bukti hitam di atas putih kalau Sumatra Utara,
Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Timur, Bali, bersatu dengan NKRI.
Tapi faktanya bersatu karena kehendak bersama. Tidak semua integritas nasional ditentukan oleh referendum. Negara-negara bagian di AS masuk <em>The United States of America</em> tidak melalui referendum, tapi kehendak bersama semua negara bagian.</div>
<br />
Saya
bilang anda itu hidup dengan pikiran negatif. Aceh sekarang sudah
merdeka. Semua kekuasaan pemda dipegang orang Aceh. Royalti
perusahaan-perusahaan masuk ke pemda Aceh. Orang Aceh sebagai individu
pun lebih merdeka daripada anda yang dipenjara oleh pikiran sendiri.<br />
<br />
Orang
Aceh bisa pergi ke daerah-daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan
usaha. Anak-anak bisa sekolah. Pendeknya, tak ada yang menghambat orang
Aceh untuk maju dan berkembang.<br />
<br />
Sebagaian orang Papua
berpikir sama: Pepera itu tidak sah. Papua bukan bagian dari NKRI.
Sejarah, budaya, ras, berbeda dengan ‘NKRI’. Dan yang mereka maksud NKRI
itu Jawa. Mereka ‘berjuang’ untuk lepas dari NKRI yang penjajah dan
penindas.<br />
<br />
Papua sekarang adalah kawasan paling merdeka
dan otonom. Seluruh pejabat provinsi, kabupaten, anggota DPRD adalah
orang Papua. Dana Otsus [Otonomi Khusus] Papua paling besar: 30 trilyun
rupiah per tahun, sementara jumlah penduduknya paling sedikit: tak
sampai 3 juta. Tapi kebanyakan dari dana-dana itu dikorupsi orang Papua
sendiri.<br />
<br />
Seorang Papua berkomentar: “Di seluruh dunia,
kelompok minoritas yang berambut kriting seperti kita ini, orang papua
yg paling maju dan paling hebat. jadi harus disyukuri..”<br />
<br />
Tentu,
yang mengembangkan sikap dan cara pandang negatif ini bukan hanya orang
Aceh atau Papua, juga orang-orang dari negara ‘maju’: Australia, New
Zealand, Belanda, Inggris, Swedia, Amerika. Mereka menggosok-gosok kaum
pribumi supaya lepas dari negaranya dan mereka bantu mencari dukungan
internasional.<br />
Padahal, dengan cara pandang itu, orang-orang kulit
putih harus angkat kaki dari benua Amerika, Australia, Selandia Baru,
Afrika Selatan. Itu semua penjarahan yang sangat telanjang. Genosida
asli. Bahkan di Tasmania, Selatan Australia, seluruh penduduk asli
Tasmania dibantai habis. Punah sama sekali. Prinsip-prinsip dasar dan
konvensi Hak Asasi Manusia bisa berlaku surut. Dan kalo itu dilakukan,
perang dan konflik tak berkesudahan.<br />
Bagaimana dengan kelompok
keagamaan? Sama: ada kelompok Islam yang ‘berjuang’ mendirikan
kekhalifahan di Indonesia. Mereka pun mengembangkan sikap negatif: NKRI
itu sekuler, Pancasila itu batil, pemerintah itu togut. Pokok jahat bin
biadab.<br />
<br />
Saya tanya salah seorang dari mereka: “coba
sebutkan satu saja perintah Allah dan Rasul-Nya yang tak bisa
dilaksanakan di Indonesia.”<br />
<br />
Tidak ada. Semua orang bisa
melaksanakan ajaran agamanya dengan leluasa. Tentu buka ajaran Islam
bila mendesakkan syari’ah jadi hukum negara, karena Allah dan rasul-Nya
melarang pemaksaan dalam agama.<br />
Ada juga kelompok Nasrani yang
selalu merasa ‘dimusuhi’ di mana-mana di Indonesia ini, terutama oleh
kelompok Islam yang radikal, yang jumlahnya tak sampai 20persen dari
ummat Islam Indonesia keseluruhan.<br />
Bila di tempat permukiman kaum
Islam radikal didirikan gereja, hampir bisa dipastikan menimbulkan
konflik — apalagi bila dipaksakan.<br />
<br />
Bila yang demikian
terjadi, mereka beranggapan bahwa ‘ummat Islam’ menentang pendirian
gereja, tidak toleran. Padahal, berkali-kali lipat pendirian gereja
berjalan mulus tanpa konflik.<br />
Ironisnya, agama yang menekankan sikap positif dan toleran justru sering menjadi sumber sikap bermusuhan dan kebencian.<br />
<br />
Ironisnya
lagi, kekerasan berdasarkan agama itu sering timbul antar kelompok
dalam satu agama: seperti syi’ah dan sunni, wahabi dan syi’ah. Bahkan
dalam satu gereja HKBP jama’ah saling berseteru.<br />
<br />
Mayoritas
kita kehilangan sikap positif dan kemampuan bersyukur. Betapa banyak
yang ‘wajib’ disyukuri dari Indonesia, tapi kita hanya tertarik kepada
yang negatif-negatifnya. Kita pun kehilangan kemampuan menghargai
prestasi para pendahulu, kita lebih pandai mengorek-orek kesalahan dan
cacat mereka. Soekarno bagi Soeharto adalah ‘penyelewengan dari
Pancasila dan UUD-45’, Soeharto bagi kaum reformis adalah tiran penindas
dan pembunuh; dan seterusnya. Setiap ganti kekuasaan, penguasa baru
menghabisi program-program penguasa sebelumnya, termasuk yang baik-baik.<br />
<br />
Padahal, tak ada yang sempurna dalam sejarah.<br />
Bukan
berarti NKRI sekarang sudah sempurna, tapi ia harus dibangun, dibenahi,
dire-orientasi di atas kebersihan dan kesucian jiwa. Utopis ya?<br />
<br />
Merahnya
darah NKRI bertumpu di atas putihnya kalbu manusia Indonesia. Warna
putih itu kini agak kelam, dia harus dibersihkan kembali. Dan…tetaplah
NKRI.<br />
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-2063658886952513562013-07-12T00:23:00.002-07:002013-07-12T00:26:01.896-07:00Inklusivisme dan Simbolisme yang "Membumi"<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Sebuah rapat umum yang dilaksanakan Sarekat Islam (biasa disingkat dengan SI). SI yang merupakan "kelanjutan" dari
Sarekat Dagang Islam ini dianggap dalam sejarah sebagai Organisasi
Politik Pertama di Indonesia. Mayoritas anggotanya adal<span class="text_exposed_show">ah
para pedagang batik muslim dan buruh kereta api. Elit organisasi ini
merupakan tokoh-tokoh Islam terkemuka di daerah mereka masing-masing.
Tak saya komentari lebih lanjut tapak-historis organisasi ini. Sejarawan
Jepang, Takashi Shiraishi (1999) menjelaskan dengan menarik dalam
bukunya dengan judul yang terkesan garang, "Zaman Bergerak". Bagi saya
yang paling menarik adalah ..... tak terlihat para elit SI ini
menggunakan jubah ataupun jenggot lebat. Mereka justru terlihat
"membumi". </span></span></div>
<br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span><span class="userContent"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span><span class="userContent"><span class="text_exposed_show"> </span></span><br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-EtImnboHaNQ/Ud-urW569LI/AAAAAAAAKis/sHLEua4UiOY/s1600/7983_627387517271879_663481467_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="298" src="http://4.bp.blogspot.com/-EtImnboHaNQ/Ud-urW569LI/AAAAAAAAKis/sHLEua4UiOY/s400/7983_627387517271879_663481467_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c : rumli adnan)</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-d7A5lbFnjBo/Ud-usRpYXVI/AAAAAAAAKi0/ZGgO4VGQHXg/s1600/395066_10152271888520533_1931304212_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="327" src="http://2.bp.blogspot.com/-d7A5lbFnjBo/Ud-usRpYXVI/AAAAAAAAKi0/ZGgO4VGQHXg/s400/395066_10152271888520533_1931304212_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">c: ulil abshar abdalla fb.</td></tr>
</tbody></table>
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span><span class="userContent"><span class="text_exposed_show"> </span></span>IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-5343630632174465772013-07-12T00:13:00.001-07:002013-07-12T00:15:38.771-07:00Nelson "Statesman" MandelaOleh : Muhammad Ilham<span class="userContent"> </span><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent">Nelson Mandela @ Madiba, siapa yang tak kenal dengan beliau. Tokoh anti apartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan yang menjadi <i>icon </i>perlawanan diskriminasi ras ini adalah contoh
terbaik politisi (<i>politician</i>) yang mampu bermetamorfosis dengan
paripurna menjadi seorang negarawan (<i>statesman</i>). Mandela mengajarkan
bahwa seorang politisi itu bukanlah seorang insan yang pende<span class="text_exposed_show">ndam, hedonis dan munafik atas nama ideologi ataupun agama. </span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Melihat "catatan hidup" Mandela, saya kemudian teringat dengan teoritisi ilmu politik, Samuel P. Huntington (1993 : 77) yang mengatakan
bahwa demokrasi tak akan pernah mencapai paripurna jika para
politikusnya gagal bertransformasi menjadi seorang negarawan. <i>Point</i>-nya, melihat dinamika dan praktek demokrasi di Indonesia belakangan ini - yang teramat sulit, untuk tidak mengatakan tidak ada negarawan seumpama Mandela - rasanya demokrasi masih dalam tahap "jualan politik" ataupun "eksperimen <i>trial and error</i>". Padahal, Indonesia pernah dalam sejarah mempraktekkan demokrasi secara paripurna, walau dalam waktu yang tak terlalu lama, ketika para negarawan-negarawan seperti Mohammad Hatta, St. Syahrir, IJ. Kasimo, Agus Salim, Mohammad Natsir dan lain-lain mewarnai pentas politik Indonesia. Mereka ini, bisa dikatakan sama, bahkan lebih dibandingkan dengan Nelson Mandela. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Afr4f0rkvOE/Ud-oaBcfyJI/AAAAAAAAKiE/M99RFQcBm74/s1600/Nelson+Mandela.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="198" src="http://1.bp.blogspot.com/-Afr4f0rkvOE/Ud-oaBcfyJI/AAAAAAAAKiE/M99RFQcBm74/s400/Nelson+Mandela.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="irc_hd irc_iis"><span class="irc_ho">wallpaperschould.com</span></span></td></tr>
</tbody></table>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-21469903232837819232013-06-01T00:57:00.000-07:002013-06-01T01:13:38.395-07:00Arok - Dedes dan Mantagi Wanita dalam PolitikOleh : Muhammad Ilham<br />
<br />
<i>Karena melihat ada sinar di paha putih mulus Ken Dedes</i><br />
<i>membuat Ken
Arok yang sudra itu, kelak menjadi raja besar di tanah Jawa </i><br />
(Pramoedya
Ananta Toer : Arok-Dedes)<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ho9tL8a5NOw/Uams5DYZfDI/AAAAAAAAKh0/WCHBBHZud6Q/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-ho9tL8a5NOw/Uams5DYZfDI/AAAAAAAAKh0/WCHBBHZud6Q/s1600/images.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) sierraekspresmedia.com</td></tr>
</tbody></table>
Karena faktor wanita (dalam bahasa Minangkabau : <i>padusi</i>) menjadi salah satu faktor kontributif
dalam merubah alur gerak sejarah, membuat "mbah" Postmodernisme Michael
Foucault merasa perlu untuk menulis buku : "Seks dan Sejarah”. Julius
Caesar menjadi besar sekaligus terjerambab dalam sejarah dan diakhiri
oleh pengkhianatan Brutus, bermula-tersebabkan oleh Cleopatra, yang
berjenis kelamin wanita. Tontonlah film Sparta, dengan lakon-nya aktor
ganteng berwajah kotak - Bradd Pitt - menjadi haru biru karena perebutan
wanita. Dalam film-film <i>imajiner </i>Hollywood, berlaku hukum bahwa tak ada yang bisa mengalahkan Superman, Batman, Spiderman ....
apalagi Hulk. Urat takut mereka sudah putus. Tapi para aktor super-hero
imajiner ini, menjadi "kalah" oleh wanita. Presiden Afrika Selatan, Zuma
suatu ketika pernah mengatakan, <i>"saya tak bisa membuat sejarah, sebelum
mendapatkan senyum wanita"</i> .... dan akhirnya Zuma yang berusia tujuh
puluh tahun ini, memiliki istri hingga 5 (entah 6) orang. Pemerintah
Afrika Selatan menjadi pusing 7 x 7 keliling karena membiayai beli
mikc-up perempuan-perempuan cantik di sekeliling Zuma. Presiden
flamboyan AS, John Fritgerald Kennedy, dicatat sejarah sebagai salah
seorang Presiden AS yang paling berhasil, tapi ia punya catatan sensual
yang terus mengikuti kisah Presiden "berlabel" JFK ini, "Marlyn Monroe
bunuh diri, diindikasikan karena patah hati cintanya ditolak JFK".
Presiden AS yang lain, Bill Clinton, berjasa mempopulerkan istilah
"impeachment" kepada publik dunia karena faktor wanita - Monica
Lewinsky. Kalaulah bukan karena Maria Eva, besar kemungkinan politisi
Golkar, Yahya Zaini berpotensi menjadi Menteri Agama. Tapi sayang, video
"semlehoy" mereka, membuat mantan ketua PB. HMI harus mengakhiri karir
politiknya. Sama halnya yang berlaku pada Antasari Azhar. Ketika
karir-nya menjulang tinggi-gemilang hingga ke bintang, mantan Ketua KPK berkumis tebal
ini harus terjerambab tak bangkit lagi ..... bermula dan tersebabkan
wanita mungil, Rani. <span class="text_exposed_show"></span><span class="text_exposed_show"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show">Wanita, kata Foucault, sebagaimana
halnya faktor lingkungan dan ekonomi, sering membuat alur sejarah tak
berjalan "normal". Havelock Ellis yang digelari oleh Foucault sebagai
"Darwinnya Ilmu Sejarah Asmara" menganggap wanita sering membuat sejarah
berubah dari “alur resmi” atau “alur yang harus semestinya”. Mengikuti
sejarah asmara tokoh-tokoh terkenal sepanjang zaman, membuat kita bisa
memahami mengapa ada beberapa kalangan sejarawan menempatkan seks
sebagai salah satu faktor pemicu perubahan sejarah. Dalam setiap abad,
diberbagai tempat dan dalam berbagai strata sosial, kisah-kisah
petualangan orang besar tidak bisa dilepaskan dari “peran” wanita (baca:
asmara). Sejarah Peradaban Islam juga demikian. Bacalah secara
objektif, sejarah para Sultan pasca Khulafaurrasyidin, wanita menjadi
“cerita menarik sekaligus memiriskan”. Harem, sebuah “konsep
sensualitas-erotik” kerajaan Turki Utsmany, menjadi catatan sejarah
bagaimana wanita menjadi bahagian penting dalam kehidupan para Sultan
(dan ini menjadi keheranan saya ........ salah satu organisasi yang
mengusung konsep Khilafah justru menjadikan sistem kekhlaifahan Turki
ini menjadi referensi mereka untuk mengaktualisasikan "imagine-society"
mereka). Cerita 1001 malam Dinasti Abbasiyah, Selat Bhosporus yang
menjadi kuburan ratusan para selir Sultan, hingga jumlah istri dan selir
para Sultan “ummat Islam” mutakhir. Konon, Sultan Kuwait, Sultan Sabah
al-Nahayan memiliki ratusan selir, dan seterusnya, dan seterusnya.
Intinya, intrik politik, dalam peradaban ummat manusia ini, mulai dari
“zaman batu” hingga zaman “Fathanah”, sejak masa "Cleopatra" hingga
"Maharani Suciyono", kehadiran wanita menjadi salah satu penentu
jalannya gerak sejarah. Karena wanita-lah, beberapa politisi potensial
Indonesia harus melalui alur sejarah mereka yang "yang seharusnya tidak
mereka alami". </span> </div>
<span class="userContent"></span><br />
<div class="text_exposed_root text_exposed" id="id_51a9a78ed4da98d33092120">
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
:: Malam ini, menikmati festivalisasi
"Wanita-Wanita di sekitar Daging Sapi" (TVOne). Ketika melihat foto
Darin Mumtazah, seorang PREN saya berkata, "mancimpua !" .... sambil
menelan ludah, jakunnya pun turun naik.<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
:: saya minta maaf, tak ada niat sedikitpun "menyudutkan" makhluk Tuhan
bernama wanita. Orang yang saya cintai di dunia ini, ibunda almarhumah,
istri nan ayu serta anak-anak yang manis, mereka adalah wanita. Apa
yang terjadi pada wanita, juga berlaku secara sama pada Laki-Laki.</div>
</div>
<span class="text_exposed_show"> <br /> referensi : Foucault (1998: terjemahan); youtube (film Cleopatra dan film Sparta)<br /><br /> </span></div>
<span class="userContentSecondary fcg"> </span>IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-73882123554937424532013-03-17T09:27:00.001-07:002013-03-17T09:29:45.782-07:00Sal (Salman) Khan: Bill Gates Favorite Teacher<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CNN pernah menurunkan berita, "Sal Khan: Bill Gates' favorite teacher". Siapa yang tak kenal Bill Gates, manusia jenius nan kaya sejagad itu. Siapa yang meragukan kepintaran dan kejeniusan penemu Microsoft keturunan Yahudi tersebut ? ... pa<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">sti tak ada. "Dunia" bersepakat, Bill Gates itu pintar dan kaya teramat sangat. Tapi, pada Sal (Salman) Khan, Bill Gates merasa perlu untuk "berguru". Siapa Sal Khan ? ... berikut saya kutip tulisan tentang Sal Khan yang dianggap Bill Gates sebagai "Guru Terhebat", dari website CNN dan Tempointeraktif (20-11-2010), berikut : </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3oYTU85Gosk/UUXuyfPxrYI/AAAAAAAAKfo/nbZT2DdvJpY/s1600/images+(1).jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://1.bp.blogspot.com/-3oYTU85Gosk/UUXuyfPxrYI/AAAAAAAAKfo/nbZT2DdvJpY/s200/images+(1).jpg" width="131" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma seorang guru. Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama, menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video. “Orang ini luar biasa,” kata Gates dalam surelnya. “Dia mengerjakan banyak hal dengan sumber daya yang amat terbatas.” Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang mendidik jutaan orang lewat video Internet. Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah dosen digital ini membikin tutorial video. Khan sebenarnya adalah lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia serahkan ke dunia pendidikan, yang dia sebut Khan Academy (<a href="http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fkhanacademy.org%2F&h=IAQEuV5cb&s=1" rel="nofollow nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">http://khanacademy.org/</a>). Di Khan Academy itu, dia adalah satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri, kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi dari pabrik cupcake. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. “Jumlah pengunjung tertinggi mencapai 200 ribu orang,” kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.</i></div>
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><i>“Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia,” ujar Gates. </i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><i><br /></i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><i>Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi presiden kelas di MIT. Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan software Yahoo Doodle. Sejak itulah kecanduan mengajar dimulai. Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube. Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$ 1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk membiayai hidupnya dengan investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan situsnya. “Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang hebat, serta rumah,” katanya.</i></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">_________ Pelajaran berharga dari Khan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="text_exposed_show" style="display: inline;">Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi dan tidak sombong seperti dia.</span></div>
<br />
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">Sumber tulisan miring dan foto : </span></b><br />
<b><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">money.cnn.com & blog.tempointeraktif.com (13-3-2010)</span></b>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-73025928985916890432013-03-17T09:20:00.003-07:002013-03-17T09:20:54.404-07:00Bertamu a-la Minangkabau<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Suasana dan cara bertamu a-la Minangkabau (tempo doeloe) : </div>
<div style="text-align: center;">
<i>"bakambangkan lapiak, balatakkan siriah"</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: center;">
<i><br /></i></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-xR_58s-VN5w/UUXtI6sP6FI/AAAAAAAAKfg/ZrQo6iyVe7U/s1600/74461_578551522155479_686330976_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="305" src="http://2.bp.blogspot.com/-xR_58s-VN5w/UUXtI6sP6FI/AAAAAAAAKfg/ZrQo6iyVe7U/s640/74461_578551522155479_686330976_n.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) foto : adyan anwar</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-39259821715993698582013-03-17T09:02:00.001-07:002013-03-17T09:17:36.259-07:00Pursuit of Happyness & Fadli al-Maturidiy<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Malam ini, menonton film "Pursuit of Happyness" (dibintangi aktor kawakan, Will Smith dan aktris cilik berbakat, Jaden Smith). Tak perlu saya narasikan, tapi yang pasti, sungguh berharga menjadi seorang ayah. Film yang menyentuh, sungguh teramat menyentuh, seumpama film "John Q" (pemeran : aktor kelas Oscar, Denzel Washington). Dua film ini, teramat penting untuk ditonton. Pesan yang ingin disampaikannya, sama dengan apa yang diiungkapkan Rabindranat Tagore, "<i>kehadiran seorang anak, adalah pesan bahwa Tuhan tak pernah bosan pada manusia</i>". <br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-c0x-gLOzT_o/UUXrsU1zNOI/AAAAAAAAKfQ/tH_PQ6moeVs/s1600/ssssssss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="190" src="http://1.bp.blogspot.com/-c0x-gLOzT_o/UUXrsU1zNOI/AAAAAAAAKfQ/tH_PQ6moeVs/s400/ssssssss.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;"><span style="text-align: justify;">"Pursuit of Happyness" </span>(c) foto : selnajaya</span></td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah menonton film "Pursuit of Happyness" malam ini, saya-pun rindu ayah ! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"saya pecinta Soekarno dan Khomeini, tapi secara politik, saya adalah pendukung berat PPP .... lihatlah batu cincin saya, warnanya hijau" ..... (demikian, nukilan kata Fadli Senior, suatu ketika menjelang Pemilu 1987)</i><br />
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-6N5bdyAV7_I/UUXsEi-L_JI/AAAAAAAAKfY/LOlbK6ePVlk/s1600/30807_127117473965555_3998746_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-6N5bdyAV7_I/UUXsEi-L_JI/AAAAAAAAKfY/LOlbK6ePVlk/s400/30807_127117473965555_3998746_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="font-size: medium; text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small;">(Foto : Almarhum)<span class="text_exposed_show" style="display: inline;"> Ayahanda Tercinta : FADLI AL-MATURIDIY, sekitar tahun 1990-an awal. </span> </span></div>
</div>
<div style="font-size: medium; text-align: justify;">
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau Tukang jahit, dan ia bangga dengan profesi itu. "Membuat orang bahagia karena memakai baju dan celana baru," katanya pada saya. Pernah kuliah (1960-an awal) di Medan, (juga) pernah menjadi Ketua Pemuda Marhaenis Kdi kota ini tahun 1965, tapi sayang "sejarah mengalahkannya", kalau-lah tidak, mungkin beliau sekaliber Sabam Sirait, itu lho .... politisi senior PDIP, ayahnya politisi muda cerdas, Maruarar Sirait. Akibat imbas gejolak politik 1965, tahun 1967, ia pulang ke Air Bangis dan mendirikan "perusahaan" dengan nama "Melarat" Tailor. Kawan-kawannya heran, mengapa harus "melarat". Sampai sekarang, saya yang anaknya ini, juga tak pernah tahu "ashbab" pemberian nama "Melarat" tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia yang merupakan pengagum "berat" Soekarno dan pengkoleksi buku-buku Putra Fajar ini, selalu ceria dalam kekurangan finansial. Ketawanya lepas-khas-unik, suaranya "bariton-berat" sempama suara Bob Tutupoly dan Broery Marantika yang disukainya. Wajah mirip Karl Marx .... tapi ia lebih suka dipermiripkan dengan salah seorang idolanya yang lain, Khomeini atau Inyiak Djambek. Menjadi "Pembela" habis-habisan PPP (bukan PDI) kala Orde Baru dalam pentas politik kelas kampung bernama Air Bangis.... dan setahu saya, BUTER (Danramil) di Air Bangis "tidak berani" pada ayah saya, karena sang BUTER adalah "konco palangkinnya" sama-sama minum kopi di sebuah kedai. Ketika menjadi aktifis di Kota Medan, Fadli muda pernah punya Pacar orang Aceh dan Anak Polisi (setingkat Kapolres) Kota Medan nan cantik. Dan itu ia ceritakan dengan "lepas" pada saya yang kala itu masih belum bisa membersihkan ingus warna hijau kebiru-biruan. Ia ingin beritahukan kepada saya ...... "jadilah lelaki yang baik, kamu akan dapat wanita baik, itu saja rumusnya !". Saya masih ingat, dengan menghisap rokok kebanggaannya, KAISER, keluaran Padang Sidempuan, sambil menjahit, ia "mendoktrin" saya tentang siapa sebenarnya Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Natsir, Anwar Sadat, Menachen Begin, Aidit, Hamka hingga Lee Kuen Yew. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi saya .... Ia mahaguru pertama saya yang memperkenalkan Majalah TEMPO (bukan BOBO), Tenggelamnya Kapal van der Wijk, Buku Cindy Adams hingga Biografi NIXON dan KENNEDY, perjuang Khomeini, Khaddafi hingga Guevara. Pada ia-lah untuk kali pertama saya tahu bahwa SOEHARTO jauh lebih kejam dibandingkan Pol Pot .... dan ia ceritakan itu, kala saya menginjak kelas 2 atau 3 SD. Sesuatu hal yang luar biasa untuk kelas kampung. Saya tahu, ia suka rokok DJI SAM SOE, tapi karena "berlangganan" Koran Tempo dan Panji Masyarakat, terpaksa "seleranya" ia turunkan untuk sekedar menikmati Rokok .... KAISER. "Rasa Roti Gabus", katanya. Ia-lah guru "berenang" saya, yang setiap sore, kala usia saya 5 tahun, "memaksa" saya untuk belajar Olah Raga yang menurutnya adalah olah raga yang sebenar-benar "olah raga". Ya ..... Fadli Al-Mathuridi yang setiap pagi selalu mandi sebelum sholat Shubuh di Masjid Pinggir Sungai, yang selalu memutar Channel REUTER dan BBC London setiap pagi dari Radio Butut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>(I Love You, Pader !!).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya saya lupa satu lagi. Beliau-lah yang memperkenalkan kepada saya kali pertama, bagaimana enaknya "teh telor".
</div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9138376163809784255.post-2439123375412164502013-03-01T22:20:00.001-08:002013-03-01T22:21:10.665-08:00Schoolscriften "Sijundai"<div style="text-align: justify;">
Oleh : Muhammad Ilham</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><i>"..... gadis2 dalam asrama itoe saija liat
sedang meratjau, memanjat dinding. mareka itoe terkena tenung
sidjoendai, sematjam sihir jang dilakoekan sa' orang anak moeda di
sabuah goeboek puntjak goenoeng jang mamoetar gasing jang dari tengkorak
manoesia karena tersinggoeng diloedahi sa' orang anak parampoean itoe
jang ia nja soeka pada anak parampoean itoe".</i><br /> <br /> (Schoolscriften, A. Wahab, "boeah tang<span class="text_exposed_show">an dari Padang", <i>Perempoean Bergerak</i>, 16 Juli 1919 : Arsip-fotocopi di PDIKM)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> </span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-qNbJ_7zoNVA/UTGZ4Keio1I/AAAAAAAAKfA/rY39Gag6jMQ/s1600/sijundai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-qNbJ_7zoNVA/UTGZ4Keio1I/AAAAAAAAKfA/rY39Gag6jMQ/s1600/sijundai.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">(c) perekacipta</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Sekarang "Sijundai" boleh dikatakan hampir punah. Karena dulu,
ranah dan jangkauan yang tak luas, membuat seorang laki-laki, bila
ditolak seorang perempuan, ia akan merasa tersudut, apalagi diludahi.
Dan, sijundai akan "bermain". Tapi pada masa kini, bila seorang anak
muda ditolak seorang perempuan, ia akan berkata, "kumbang tak seekor,
kuntum tak setangkai, dunia ini luas, banyak nan cantik lagi kamek".
Ranah jangkauan telah semakin luas. SIJUNDAI mungkin jadi "catatan
sejarah". hehehe.<br /> <br /> (sekitar awal tahun 1980-an, di kampung saya,
saya terakhir melihat wanita kena SIJUNDAI. ia berlarian sepanjang
jalan, menjerit-jerit dengan rambut tergerai. setelah itu, tak pernah
terdengar lagi .......... sampai hari ini). </span></span></div>
IFA dan MALIKA ILHAMhttp://www.blogger.com/profile/15576282556355868228noreply@blogger.com0